Jumat, September 07, 2012

http://www.ahmatnurdin.com/wp-content/uploads/2012/06/matematika-sd.jpg 
Berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dipakai untuk menumbuhkan pembelajaran matematika yang efektif. Mengajar matematika kepada siswa bukanlah memberikan segala informasi yang guru ketahui kepada siswa, melainkan mengarahkan pemikiran mereka sehingga mereka menemukan konsep matemataika dengan kemampuan intelektualnya sendiri seperti yang diharapkan. Caranya? Sering mengajukan beberapa pertanyaan kritis dan memancing kepada siswa sehingga mereka mengerti sebab dan akibat dari konsep matematika yang mereka pelajari. Seperti misalnya, “Apakah Kamu mencoba dengan cara ini?” “Apa yang akan terjadi jika ada ini ?”,”apakah ini cara satu-satunya yang bisa dilakukan?”, “mengapa kita gunakan ini, bukan yang lain?”, dll.
Adapun cara kreatif dan efektif dalam mengajar matematika yang lain adalah sbb :
1. Dramatisasi
Ajaklah semua siswa di kelas untuk merasakan apa yang kita ajarkan. Misalnya ketika anda menjelaskan konsep kubus atau balok, anda dapat membawa mereka untuk merasakan bahwa  ruang kelas mereka adalah contoh balok dan saat ini mereka sedang ada di dalamnya.
2. Pemanfaatan Anggota Tubuh

Untuk membawa siswa SD kedalam masalah matematika bukan suatu yang sulit. Anda dapat meminta kepada mereka untuk menunjukkan berapa banyak kaki, tangan, dll. Anda juga dapat mengajak siswa untuk menampilkan nomor dengan jari, dimulai dengan pertanyaaan sederhana, “Berapa usia Kamu?” Kemudian siswa diminta menunjukkan angka yang diminta guru.
3. Permainan
Ini menjadi kunci penting dalam mengajar matematika di SD. Mengapa? Karena sesuai dengan dunia anak-anak yang masih senang bermain. Melibatkan anak-anak bermain yang memungkinkan mereka untuk melakukan matematika dalam berbagai cara, termasuk pengurutan, menciptakan bentuk simetris dan bangunan, membuat pola, dan sebagainya. Kemudian memperkenalkan permainan jual-beli di toko, menunjukkan anak-anak permainan membeli dan menjual mainan atau benda kecil lainnya, belajar menghitung, aritmatika, dan konsep uang.
4. Cerita
Seperti halnya membawa siswa pada suatu permainan, bercerita menjadi media yang efektif bagi anak-anak yang masih duduk di bangku sekolah dasar. Anda dapat bercerita atau mendongeng sebuah kisah tertentu yang didalamnya berisi tentag konsep matematika. jika memungkinkan, anda juga dapat memodifikasinya dengan bantuan beberapa alat peraga, semisal boneka tangan untuk media ceritanya. Atau dapat juga menggunakan media untuk memperjelas konsep matematikanya.
5. Manfaatkan Kemampuan Otak Kanan Siswa
Otak kanan adalah belahan otak yang berkaitan dengan emotional quotient (EQ). Kemampuan berkomunikasi dengan orang lain, kemampuan berimajinasi, kemampuan merasakan atau empati dan kreativitas. Untuk itu, dalam menggali ide matematika seorang anak, kita dapat mengajak mereka berdiskusi. Misalnya seorang anak umur 6 tahun ditanya begini: “Pikirkan angka terbesar yang kamu tahu, lalu tambah angka itu dengan lima. Bayangkan kamu memiliki coklat sejumlah angka itu”. “Wah, itu sungguh menyenangkan bukan?”
6. Menggunakan kemampuan pemecahan masalah
Menanyakan anak-anak untuk menjelaskan bagaimana mereka mengetahui masalah-masalah seperti mendapatkan hanya cukup untuk mereka gunting tabel atau berapa banyak makanan ringan mereka perlu jika tamu yang bergabung dengan grup. Mendorong mereka untuk menggunakan jari-jari mereka sendiri atau apapun yang mungkin berguna untuk memecahkan masalah.
7. Menggunakan berbagai strategi
Bawalah matematika dimanapun di dalam kelas, dari menghitung jumlah anak-anak di pagi hari, menghitung meja kursi, meminta anak-anak untuk membersihkan barang yang ada nomor tertentu, atau membersihkan barang yang berbentuk geometris tertentu dsb.
8. Menggunakan teknologi
Cobalah gunakan kamera digital untuk memotret hasil kerja anak, permainan dan aktifitas yang dilakukan, dan kemudian menggunakan foto untuk diskusi dengan anak-anak, perencanaan kurikulum, dan komunikasi dengan orang tua. Gunakan juga teknologi lain, seperti komputer secara bijak.
9. Gunakan assessment untuk mengukur penilaian anak-anak belajar matematika
Menggunakan observasi, diskusi dengan anak-anak, dan kelompok-kecil untuk kegiatan belajar anak-anak tentang matematika dan berpikir untuk membuat keputusan tentang apa yang mungkin setiap anak dapat belajar dari pengalaman. Juga mencoba menggunakan komputer untuk penilaian menggunakan program secara otomatis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar