Rabu, April 03, 2013



Tumbuhan adalah salah satu makhluk hidup yang ada di dunia. Tumbuhan selalu identik dengan pohon. Eksistensinya ada di dunia ini adalah sebagai penyeimbang kehidupan yang ada. Peran pentingnya ini dikarenakan tumbuhan adalah satu- satunya makhluk hidup yang ada di dunia sebagai makhluk yang memproduksi oksigen. Oksigen adalah gas yang sangat penting dalam keberlangsungan makhluk hidup di dunia ini. Planet bumi adalah planet yang memiliki gas oksigen yang paling banyak didalam keluarga galaksi Bima Sakti. Hampir 70% gas yang berada di bumi adalah oksigen, dan sisanya adalah campuran dari berbagai macam gas seperti hydrogen, nitrogen dan karbon dioksida.
Karena sebagai makhluk yang memproduksi oksigen, tumbuhan adalah makhluk yang sangat vital bagi kehidupan di dunia ini. Dalam proses produksinya, sebuah pohon memerlukan beberapa syarat yang diantaranya adalah sinar matahari, air, karbon dioksida. Ketiga bahan- bahan dasar tersebut diolah menjadi oksigen didalam sebuah daun. Dan karena membutuhkan sinar matahari, fotosintesis (proses memproduksi oksigen) dilakukan pada siang hari. Inilah mengapa ketika disiang yang panas dan terik terasa sejuk ketika kita duduk dibawah pohon yang lebat. Dikarenakan oksigen yang dikeluarkan pohon tersebut tersebar di area pepohonan sehingga mengakibatkan udara yang panas menjadi sejuk.
Banyaknya penggundulan hutan yang terjadi membuat semakin menipisnya cadangan oksigen yang ada di bumi. Walaupun penggundulan memiliki syarat dan ketentuan yang diatur dalam pelaksanaannya, namun tetap ada saja penggundulan hutan tempat pohon- pohon berada terjadi secara liar atau tanpa sepengetahuan pemerintahan yang bersangkutan. Penebangan hutan secara liar ini menimbulkan berbagai macam permasalahan yang terjadi kemudian. Diantaranya adalah meningkatnya suhu bumi dan berkurangnya cadangan air yang ada.
Apa hubungannya panas bumi dengan penebangan pohon? Salah satu hal yang mengakibatkan sejuknya udara disebuah tempat adalah karena banyaknya pohon yang tertanam ditempat tersebut, hal itu karena pohon- pohon tersebut selalu memproduksi oksigen. Tetapi manakala pohon- pohon semakin banyak ditebang, maka oksigen yang diproduksipun akan semakin sedikit. Dan karena sedikitnya oksigen, yang terjadi kemudian adalah akan semakin banyaknya gas karbon dioksida yang membawa hawa panas.
Berkurangnya cadangan air juga sangat berpengaruh kepada banyaknya pohon yang tertanam disebuah tempat. Seperti dijelaskan diatas, proses fotosintesis selalu membutuhkan air. Hal ini mengakibatkan sebuah pohon akan selalu menyimpan air didalam akarnya guna memenuhi kebutuhan dalam proses fotosintesisnya tersebut. Sehingga mana kala banyaknya pohon yang terdapat disebuah tempat selalu mengindikasikan bahwa tempat tersebut memiliki cadangan air yang cukup didalam tanah sebagai media tanamnya. Ketika pohon- pohon ditebang dan banyak air yang jatuh kebumi seperti ketika hujan turun, sebuah tempat yang mengalami pengundulan tidak mempunyai sarana lagi sebagai penyerap air. Sehingga air yang turun selalu terus mengalir menuju tempat terendah. Dan dalam proses pengalirannya tersebut, tidak jarang air membawa serta berbagai macam benda yang memiliki massa lebih rendah dari massanya. Tidak terkecuali tanah dan batang sebuah pohon. Jika pengundulan ini terjadi disebuah tempat yang tinggi seperti gunung, bukan sebuah hal yang mustahil jika kaki gunung tersebut akan mengalami kebanjiran dan tidak jarang akan mengalami kelongsoran.
Dalam dunia Islam, pohon dikenal sebagai gambaran dari seorang muslim. Muslim yang memiliki keimanan dan ketakwaan yang tebal digambarkan sebagai pohon yang baik, sedangkan muslim yang memiliki tingkat keimanan dan ketakwaan yang minim digambarkan sebagai pohon yang buruk. Dengan jelas Tuhan menuliskan: “Tidakkah engaku perhatikan bahwasanya Allah telah membuat sebuah perumpamaan kalimat yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya menjulang ke langit, pohon itu menghasilkan buahnya setiap waktu dengan seizing Tuhannya. Dan Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat. Dan perumpamaan kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut akar- akarnya dari permukaan bumi; tidak dapat tetap tegak sedikitpun” (Ibrahim 14: 24-26).
Seperti kita tahu bersama bahwa pohon memiliki bagian- bagian yang sangat penting seperti akar, batang, dan buah, yang mana hampir semua bagian- bagian tersebut dapat digunakan oleh manusia. Dalam pernyataan Tuhan disurat Ibrahim diatas, menjelaskan bahwa perkataan yang baik seperti pohon yang baik. Jika kita berbicara mengenai perkataan, pernyataan yang akan timbul dikemudian adalah ‘apa dasaran seseorang berkata seperti itu?’, ‘bagaimana aktualisasi tentang yang dikatakannya tersebut?’, dan ‘apa hasil yang akan dia dapatkan karena mengatakan hal tersebut?’.Dasaran pemikiran seseorang sama seperti akar sebuah pohon. Yang mana akar juga sebagai dasaran sebuah pohon. Kita sering mendapatkan pernyataan bahwa seseorang kuat adalah karena pemikirannya yang kuat dan tegar, sama seperti pohon yang kuat dikarenakan akarnya yang kuat. Aktualisasi yang dimaksudkan diatas sama halnya dengan batang yang ada pada setiap pohon. Aktualisasi adalah langkah lebih lanjut seseorang dalam mendapatkan sesuatu yang berdasar kepada pemikiran. Jika pemikirannya kuat, maka aktualisasinya pun akan kuat karena ditopang oleh pola pikirnya yang kuat. Batangpun sama halnya dengan aktualisasi. Jika akar yang menopang sebuah pohon adalah akar yang kuat, maka batangnya pun akan kuat pula. Dan jika kita membicarakan hasil, sama halnya dengan buah. Karena kedua- duanya adalah titik akhir yang ingin dicapai dari kesemuanya. Jika pola pikir dan aktualisasinya kuat dan maksimal, maka hasil yang didapatkan pun akan maksimal. Sama seperti jika akar dan batang sebuah pohon itu kuat, maka buahnyapun akan memuaskan sang pemakannya.
Jika dicermati lebih lanjut dari ayat diatas, pohon diisyaratkan sebagai manusia yang pandai.  Karena seperti yang dapat dilihat didunia nyata bahwa orang yang pandai selalu membanggakan orang- orang yang ada disekelilingnya termasuk keluarga tempatnya tumbuh. Sama seperti pohon yang baik yang menjadi kebanggaan pemiliknya karena selalu memberikan buahnya setiap waktu.
Dari pernyataan diatas dapat dikatakan bahwa orang yang pandai adalah sebagai penyeimbang kehidupan yang ada di bumi ini. Jika orang  pandai dimusnahkan, seperti penggundulan hutan, maka akan terjadi berbagai macam ketidak seimbangan dalam kehidupan. Tidak sama dengan pohon yang dimusnahkan dengan penebangan, orang yang pandai biasanya dimusnahkan dengan ditutupnya kemungkinan untuk berkembang. Dan jika tidak ada lagi kemungkinan untuk berkembang, maka berbagai macam kemungkinan negatife pun akan muncul seperti akan semakin banyaknya kebohongan moral yang dilakukan didalam masyarakat. Efek dari kebohongan ini adalah mudah terhasutnya masyarakat kepada sesuatu hal tanpa memikirkannya lebih lanjut. Dan tidak jarang hasutan selalu berakibat kepada perselisihan, perpecahan bahkan berbagai tindak kriminal.
Banyaknya pembatasan yang dihadapi oleh orang- orang pandai semakin menambah luasnya orang- orang bodoh yang ada. Karena jika orang pandai tidak ada maka tidak akan ada yang dapat membongkar berbagai macam kebohongan yang ditujukan untuk menipu masyarakat oleh sebuah golongan untuk mecapai sebuah tujuan tertentu. Karena orang yang pandai selalu menggunakan kemampuan berfikirnya sedangkan orang yang bodoh selalu menggunakan fisiknya dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. Hal inilah kenapa sebuah kelompok masyarakat mudah dipecah dan mudah dicerai berai karena masyarakat tersebut tidak menggunakan kemampuan otaknya dalam memspesifikasi dan mengklarifikasi sebuah permasalahan.
Sebuah pertanyaan muncul tentang proses fotosintesis. Jika pohon itu adalah diisyaratkan sebagai orang yang pandai, lalu bagaimana orang yang pandai tersebut berfotosintesis seperti pohon yang berfotosintesis? Apa yang dihasilkan? Jika kita lihat kembali pernyataan yang ada di atas, pohon membutuhkan syarat- syarat tertentu dalam melakukan proses fotositesis seperti karbon dioksida, air, dan sinar matahari. Lalu bagaimana dengan manusia? Jika mengikuti arahan dalam memecahkan sebuah permasalah yang jelaskan Tuhan dalam ayat diatas, maka pemecahannya adalah menganggap semua hal yang ada sebagai sebuah perumpamaan. Seperti karbon dioksida yang diperumpamakan seperti keluh kesah masyarakat akan sebuah permasalah yang sedang terjadi. Menurut sifat, karbon dioksida adalah sebuah gas yang sudah tidak terpakai dan dibuang. Sama halnya dengan keluh kesah masyarakat yang ada, karena keluh kesah tersebut hanya menjadi  sesuatu yang dibuang yang hanya berlangsung sesaat dan kemudian hilang. Air diartikan sebagai ilmu. Hal tersebut dikarenakan air adalah sesuatu yang bersifat penting dalam kehidupan ini, dan karena air adalah sebuah zat yang dapat menghidupkan dan mambuat sebuah kehidupan berjalan. Sinar matahari sebagai arahan. Hal tersebut dikarenakan sinar matahari adalah sebuah pancaran yang selalu memberi cahaya tentang keadaan sekitar. Hal tersebut sama seperti arahan yang diberikan yang selalu memberikan seseorang sebuah pencerahan tentang sebuah masalah yang hendak dihadapinya.
Jika kesemua bahan tersebut diolah menjadi satu, maka akan terciptalah sebuah pemikiran yang baru yang jika dijajarkan, menjadi keluh kesah masyarakat dalam menyikapi sebuah permasalahan jika dihadapi dengan ilmu yang ada dan disertakan dengan arahan yang diberikan oleh seorang pimbina tentang permasalahan tersebut, maka akan terciptalah sebuah pemikiran baru yang menjadi asa bagi masyarakat. Sama seperti oksigen yang menjadi asa untuk hidup bagi semua makhluk yang menghirupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar