Jumat, November 22, 2019

Hari / Tanggal       : Jum'at / 22 November 2019
Materi

PROSES TERJADINYA HUJAN

Pengertian Hujan


Hujan : Pengertian Fungsi Proses Jenis Dampak Gambar {Lengkap}
Hujan : Pengertian Fungsi Proses Jenis Dampak Gambar {Lengkap}

Hujan adalah sebuah presipitasi yang berwujud cairan, berbeda dengan presipitasi non-cair seperti salju, batu es dan slit. Hujan memerlukan keberadaan lapisan atmosfer tebal agar dapat menemui suhu di atas titik leleh es di dekat dan juga berasa di atas permukaan Bumi.
Di Bumi sendiri, hujan merupakan proses kondensasi uap air di atmosfer menjadi butir air yang cukup berat untuk jatuh dan biasanya tiba di daratan.
Dua proses yang mungkin terjadi bersamaan dapat mendorong udara semakin jenuh menjelang hujan, yaitu pendinginan udara maupun penambahan uap air ke udara.
Virga merupakan presipitasi yang jatuh ke Bumi namun akan menguap sebelum mencapai daratan; inilah satu cara penjenuhan udara tersebut.
Presipitasi terbentuk melalui tabrakan antara butir air maupun kristal es dengan awan. Butir hujan mempunyai ukuran yang beragam mulai dari pepat, mirip panekuk (butir besar), hingga bola kecil (butir kecil).
Kelembapan yang bergerak di sepanjang zona perbedaan suhu dan kelembapan tiga dimensi yang disebut dengan front cuaca merupakan metode utama dalam pembuatan hujan.
Hujan merupakan komponen utama dalam siklus air dan juga sebagai penyedia utama air tawar di planet ini. Curah hujan rata-rata tahunan global yakni antara 990 milimeter (39 in).
Antartika adalah salah satu benua terkering di Bumi. Di daerah lain, hujan juga pernah turun dengan kandungan metana, besi, neon, hingga asam sulfur.

Proses Terjadinya Hujan


Hujan : Pengertian Fungsi Proses Jenis Dampak Gambar {Lengkap}
Hujan : Pengertian Fungsi Proses Jenis Dampak Gambar {Lengkap}

Proses Terjadinya Hujan Secara Lengkap
Bagaimanakah proses terjadinya hujan dari awal hingga akan turun hujan? Berikut adalah langkah-langkah dan tahapan teks eksplanasi proses terjadinya hujan beserta gambarnya lengkap.

 Air menguap karena panas matahari

Matahari adalah sumber energi yang telah menerangi permukaan Bumi. Efek panas matahari juga menjadi awal mula terjadinya hujan tersebut. Panas matahari dapat menyebabkan air menguap ke udara, baik itu air laut, air sungai atau air danau serta juga air dari kandungan makhluk hidup lainnya.

 Uap air menjadi padat dan terbentuklah awan

Suhu udara kemudian memegang peranan penting dalam proses kondensasi, yaitu pemadatan uap air dan kemudian akan menjadi sebuah embun. Embun terbentuk dari titik-titik air kecil sehingga suhu udara semakin tinggi dan akan membuatnya memadat menjadi awan.

 Awan kecil menjadi besar karena hembusan angin

Adanya hembusan angin kemudian dapat membuat awan yang sudah terbentuk bergerak ke tempat lain. Kumpulan awan-awan kecil kemudian akan menyatu sehingga terbentuklah sebuah awan yang lebih besar. Setelahnya awan besar bergerak ke langit maupun tempat dengan suhu lebih rendah dan warnanya menjadi semakin kelabu.

Hujan pun turun

Setelah awan semakin kelabu, kemudian titik-titik air menjadi semakin berat. Akibatnya titik-titik air tidak terbendung lagi dan juga akan membuat butiran-butiran air jatuh ke permukaan Bumi. Dari sinilah proses terjadinya hujan akan berlangsung dimana air hujan akan membasahi daerah sekitarnya.

Proses Terjadinya Hujan Secara Singkat


Hujan : Pengertian Fungsi Proses Jenis Dampak Gambar {Lengkap}
Hujan : Pengertian Fungsi Proses Jenis Dampak Gambar {Lengkap}

Jika dijelaskan secara singkat dalam bentuk poin-poin, maka bisa dilihat pada penjelasan proses terjadinya hujan secara singkat adalah berikut ini :
  1. Panas matahari dapat membuat air laut/danau menguap.
  2. Uap air terkumpul di udara dalam bentuk awan.
  3. Awan yang terbentuk menjadi semakin besar, lalu butiran-butiran air akan jatuh.
  4. Terjadilah hujan.

Gambar Proses Terjadinya Hujan


Hujan : Pengertian Fungsi Proses Jenis Dampak Gambar {Lengkap}
Hujan : Pengertian Fungsi Proses Jenis Dampak Gambar {Lengkap}

Di bawah ini merupakan beberapa ilustrasi gambar proses terjadinya hujan dalam bentuk kartun animasi dikutip dari berbagai sumber yang ada.

Jenis – Jenis Hujan


Hujan : Pengertian Fungsi Proses Jenis Dampak Gambar {Lengkap}
Hujan : Pengertian Fungsi Proses Jenis Dampak Gambar {Lengkap}


Taukah anda apakah  hujan itu ? mungkin kata hujan memang sudah tidak asing lagi kalian semua, hujan yang datang pada saat kurun waktu tertentu dan juga dinanti-nati oleh makhluk hidup memberikan arti penting bagi kehidupan makhluk hidup. Hujan sendiri mempunyai arti lain menurut para peneliti. Hujan memang sudah umum terjadi di seluruh dunia sehingga para peniliti akan mempunyai arti yang lain-lain mengenai hujan.
Definisi hujan
Selama ini kita hanya sedikit mengenal hujan dari rintikannya di depan rumah yang akan membawa berjuta juta tetesan yang jatuh ke tanah.
Proses terjadinya hujan sebenarnya secara ilmiah hujan adalah salah satu wujud peristiwa prespitasi yaitu jatuhnya air atau cairan dari atmosfer bumi, entah nantinya dalam bentuk cair  ke permukaan bumi tersebut.
Dengan adanya lapisan atmosfer yang tebal, sehingga dapat memenuhi suhu yang telah mencapai sangat tinggi (lebih tinggi dari titik leleh es) dan letaknya di atas permukaan bumi.
Selain itu hujan juga dapat di artikan dalam wujud suatu proses kondensasi, yaitu adanya perubahan wujud dari benda cair menjadi benda padat yang membentuk sebuah awan, yang mana awan tersebut mempunyai massa cukup berat sehingga jatuh ke atas bumi.
Keadaan udara yang dingin atau bersuhu rendah juga sangat berperan penting dalam proses penjatuhan hujan di atas bumi.
Selain itu dengan adanya keadaan uap air yang terus bertambah tidak menentu menjadikan bentuk tetesan air hujan menjadi bervariasi, ada tetesan besar ada pula tetesan kecil.
Berikut merupakan jenis-jenis hujan :

Hujan siklonal

Hujan siklonal akan terjadi karena adanya udara yang panas, suhu lingkungan yang tinggi serta bersamaan dengan angin yang berputar putar. Pada umumnya terjadi di daerah yang di lewati garis khayal khatulistiwa atau ekuator.
Hal ini di sebabkan karena adanya pertemuan 2 angin yaitu antara angin pasat timur laut dengan angin pasat tenggara. Setelah itu angin tersebut naik, kemudian menggumpal di atas awan yang berada di garis ekuator.
Setelah awan tersebut telah sampai pada titik jenuhnya, hujan ini akan mengawali  dengan mendung yang sangat gelap setelah itu turunlah hujan yang akan membasahi keseluruh permukaan bumi yang memberikan dampak positif kepada seluruh makhluk hidup yang hidup di bumi dan juga dinantikan oleh makhluk hidup yang ada di bumi.

Hujan orografis

hujan orografis adalah hujan yang terjadi karena adanya angin yang mengandung uap air, lalu arah pergerakan hujan orografis secara horizontal. Perjalanan angin tersebut harus melewati pegunungan yang dapat menyebabkan suhu angin menjadi dingin akibat adanya proses kondensasi.
Kemudian dengan adanyaproses pembentukan titik-titik air tersebut yang mulai mengendap yang dapat menyebabkan terjadinya hujan pada lereng gunung yang menghadap ke arah datangnya angin tersebut yang biasanya bergerak secara horizontal.
Dan kemudian angin tersebut akan bertiup terus untuk mendaki pengunungan dan juga menuruni lereng tetapin angin tidak membawa uap air lagi sehingga di lereng yang membelakangi arah datangnya angin tidak akan turun hujan.
Kemudian karena berat massa air yang dihasilkan semakin besar, di mana tidak mampu di bawa oleh angin, maka akan turunlah hujan di atas pegunungan.

Hujan frontal

Hujan frontal adalah jenis hujan yang dapat terjadi karena adanya pertemuan antara massa udara yang dingin dan suhu yang rendah dengan massa udara yang panas dan suhu yang tinggi.
Pada saat bertemu, lalu suhu udara yang rendah dan dengan massa udara yang dingin lebih berat dari pada suhu tinggi dan massa udara yang panas, menyebabkan uap yang di bawa udara dingin akan jatuh dengan lebat di atas permukaan bumi.
Pada umumnya perbedaan ke dua massa tersebut bertemu di bidang front, yaitu salah satu tempat yang paling mudah terjadi kondensasi dan pembentukan awan. Itulah mengapa nama hujan ini merupakan hujan frontal.
Pada umumnya hujan frontal terjadi di daerah yang berada pada letak astronomis lintang sedang atau pertengahan lintang utara dan selatan. Jika daerah yang memiliki iklim tropis (berada sekitar garis ekuator) mengalami hujan ini, maka yang keluar bukan sekedar hujan biasa tapi sampai hujan es.
Hal ini bisa terjadi karena adanya penyinaran matahari yang dapat menyebabkan air di samudra, laut, rawa rawa dan tempat lainnya naik ke atas secara konveksi sehingga akan menyebabkan proses kondensasi dan pembentukan awan.
Akibat titik udara yang naik secara konveksi tadi sangat dingin, bahkan suhunya dapat mencapai di bawah 0⁰ celcius. Air yang naik tersebut kemudian menjadi beku, dan pada saat awan sudah sampai pada titik jenuh, turunlah hujan ke daerah tropis. Biasanya bukan hanya air yang turun, juga Kristal atau disebut dengan hujan Kristal es.

Hujan Muson (hujan musiman)

Hujan Muson ini terjadi karena adanya pergerakan semu tahunan matahari dengan garis balik utara dan garis balik selatan. Hujan ini turun dalam kurun waktu tertentu. Dan dari sebab inilah yang kemudian menyebabkan musim kemarau dan penghujan.
Di negara Indonesia juga sering terjadi angin muson. Yaitu biasanya pada bulan Oktober sampai dengan April. Makanya biasanya pada bulan bulan ini sering kali datang musim penghujan.
Sedangkan selain pada bulan itu, Negara Indonesia berada pada musim kemarau. Selain itu, di beberapa negara Asia Timur juga terjadi angin muson pada bulan Mei sampai dengan bulan Agustus.

Hujan zenithal (hujan konveksi)

Hujan Zenithal ini terjadi akibat adanya pertemuan angin pasat timur laut dengan angin pasat tenggara, sehingga kemudian membentuk gumpalan dan naik secara vertikal karena terkena pemanasan ke atas awan.
Hal ini dapat menyebabkan awan yang mempunyai massa berat mengalami penurunan suhu, yang menyebabkan terjadinya proses kondensasi. Karena adanya air yang menggumpal tadi sampai pada titik jenuhnya, akhirnya turunlah sebuah hujan.
Karena letak turun hujan ini berada di atas garis khayal ekuator atau garis khatulistiwa, maka di namakan dengan sebutan hujan zenithal.
Pada umumnya daerah yang kerap di datangi dengan hujan zenithal ini mempunyai iklim di negaranya yaitu tropis seperti iklim di Indonesia dengan intensitas penyinaran matahari yang termasuk tinggi, sebab hampir setiap tahun mendapat penyinaran.

Hujan asam

Hujanasam merupakan hujan yang Biasanya  mempunyai ph netral (7). Namun ada juga hujan yang mempunyai ph rendah, yaitu di bawah 5 atau 6 derajat keasaman. Inilah yang di sebut dengan hujan asam.
Hal ini dapat terjadi ketika karbondioksida (CO2) yang berada di udara bisa larut dengan air hujan. Kemudian air hujan yang awalnya mempunyai ph asam lemah (6) bereaksi dengan CO2 atau karbondioksida tadi dan hasilnya yaitu air yang bertambah asam.
Air yang mempunyai ph di bawah 5 tadi naik ke atas awan dan menggumpal. Ketika massa awan sudah melewati batas jenuh, jatuhlah ke permukaan bumi.
Manfaat hujan asam ini dapat mempercepat pelarutan mineral yang ada di dalam tanah, dimana sangat di butuhkan sekali oleh flora dan fauna. Sayangnya hujan asam ini akan membawa dampak buruk pada manusia, yaitu mempercepat proses korosi pada besi.
Jika anda melewati papan reklame yang terpasang di toko toko yang sudah keropos, itu adalah salah satu bukti hujan asam, Akan menjadi sangat berbahaya jika selalu terjadi hujan asam di tempat yang banyak jembatannya. Sebab dapat mengeroposkan pegangan jembatan (yang biasanya terbuat dari besi) tersebut.

Hujan meteor

Hujan meteor merupakan salah satu Hujan yang  akan terjadi ketika matahari terbenam, kemudian muncullah perseid dimana saat itu juga terlihat dengan jelas keberadaannya sistem tata surya seperti Planet Venus, Saturnus, Mars, juga bulan sabit di barat secara bersama sama.
Perseid adalah salah satu nama rasi bintang Perseus. Banyak orang yang telah beranggapan bahwa hujan meteor ini berasal dari arah munculnya rasi bintang tersebut.
Kecepatan meteor yang jatuh dapat mencapai 60 kilo meter per jam dengan keadaan cahaya yang terang dan panjang. Adanya hujan meteor ini menawarkan keindahan lain, yaitu munculnya fireball. Ketika anda melihat cahaya yang paling terang dan juga paling besar berjalan di antara meteor meteor lainnya, itulah yang di sebut dengan fireball.

Hujan buatan

Hujan buatan merupakan Hujan yang di buat langsung oleh manusia dengan teknik menambahkan curah hujan. Caranya mudah yaitu dengan cara penyemaian awan atau di kenal dengan cloud seeding atau membuat awan menggumpal dan di semai sehingga memberikan efek turun hujan.
Hal ini kerap dilakukan di daerah yang telah membutuhkan hujan alami, namun sayangnya hujan tersebut tidak kunjung turun.
Cara menurunkan hujan ini dapat melalui proses fisika, yaitu dengan cara melibatkan proses tumbukan dan penggabungan (collision dan coalescence) kemudian di olah dengan proses pembentukan es atau ice nucleation. Lalu pemilihan awan yang mempunyai kandungan air cukup banyak.
Fungsinya agar massa yang di tambahkan tadi cukup untuk menurunkan hujan tersebut ke permukaan bumi yang dapat memberikan dampak positif bagi kehidupan manusia.
Seperti pada fungsi danau bagi kehidupan manusia yang di penuhi air dikarenakan turunnya hujan yang stabil sehingga tidak menyebabkan kekeringan pada danau tersebut.

Bentuk hujan berdasarkan ukuran

Selain dari jenis-jenis hujan yang ada seluruh dunia, hujan juga mempunyai bentuk hujan berdasarkan ukuran, dan biasanya hanya di negara tertentu saja yang mengalami bentuk hujan yang jarang ada di Indonesia.
Karena di indonesia ini di pengaruhi oleh letak astronomis Indonesia sehingga jarang mengalami hujan salju atau batu es seperti di negara lain.
Hujan yang ada sekarang ini banyak di teliti dan di ukur diameternya yaitu:
  1. Hujan gerimis : biasanya di sebut dengan dizzle yang mempunyai diameter < 0,5 mm
  2. Hujan salju : terbuat dari Kristal es dengan ukuran beragam dimana suhunya < 0⁰ Celcius
  3. Hujan batu es : biasanya turun di suhu yang tinggi dan cuaca panas, namun batu es ini tetap bersuhu di bawah 0⁰ celcius
  4. Hujan deras : inilah yang biasa di sebut rain dengan suhu di atas 10⁰ celcius dan memiliki diameter kurang lebih 7 mm

Cara Mengukur Curah Hujan


Hujan : Pengertian Fungsi Proses Jenis Dampak Gambar {Lengkap}
Hujan : Pengertian Fungsi Proses Jenis Dampak Gambar {Lengkap}

Jumlah hujan yang jatuh di suatu daerah selama waktu tertentu disebut dengan curah hujan. Untuk mengukur besarnya curah hujan, digunakan alat yang disebut dengan penakar hujan (rain gauge).
Alat ini adalah alat yang terdiri dari corong dan tabung penampung. Curah hujan ini dapat diukur dalam skala milimeter (mm) atau sentimeter (cm).
Dari pengukuran curah hujan tersebut, akan didapatkan beberapa data yang kemudian diolah menjadi tiga jenis hasil pengukuran seperti berikut:
  1. Jumlah curah hujan harian, yaitu hasil pengukuran hujan selama 24 jam.
  2. Jumlah curah hujan bulanan, yaitu jumlah total curah hujan harian selama sebulan.
  3. Jumlah curah hujan tahunan, yaitu jumlah total curah hujan harian selama 12 bulan.

Manfaat  dan Dampak Hujan


Hujan : Pengertian Fungsi Proses Jenis Dampak Gambar {Lengkap}
Hujan : Pengertian Fungsi Proses Jenis Dampak Gambar {Lengkap}

Manfaat Hujan

Turunnya hujan akan mendatangkan sejumlah manfaat. Di antara manfaat-manfaat tersebut akan kami bahas berikut ini:
  1. Meningkatkan kesuburuhan lahan pertanian
  2. Sumber air bersih bagi makhluk hidup
  3. Dapat digunakan sebagai sumber Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA)
  4. Sumber kehidupan perikanan
  5. Melestarikan alam dan lingkungan
  6. Menjaga keberlangsungan hutan
  7. Menjaga ketersediaan air tanah
  8. Memperbaiki kualitas udara
Manfaat yang ditimbulkan oleh terjadinya hujan adalah dapat menyuburkan jenis – jenis tanah dan juga  menjadi salah satu faktor pembentuk tanah, hujan menjadi cadangan air ketika musim kemarau tiba, hujan menjadi salah satu sumber air minum yang bersih, hujan berperan penting pada berbagai aspek kehidupan manusia, dan hujan juga dapat menjaga kelangsungan hidup dari makhluk hidup yang ada di muka bumi ini.

Dampak adanya hujan

Dampak negatif yang dapat ditimbulkan jika hujan yang datang terlalu besar pada daerah lingkungan yang sudah rusak yaknimeluapnya air sungai sehingga menjadi penyebab banjir dan mengakibatkan terjadinya jenis – jenis banjir anatara lainbanjir bandang, banjir lahar, banjir lumpur atau banjir rob.
Hujan juga menjadi penyebab utama adanya bencana alam tanah longsor sebagai akibat dari erosi tanah pada lapisan tanah di kerak bumi atau akibat dari dampak penebangan hutan secara liar dan masih banyak bencana alam lainnya yang disebabkan oleh hujan tersebut.
Oleh karena itu,untuk dapat meminimalisir dampak negatif yang ditimbulkan oleh hujan, maka sebaiknya kita selalu menjaga fungsi lingkungan hidup bagi manusia dan melakukan cara untuk dapat menghindari banjir dengan cara menjaga kelestarian danau, melakukan kelestarian hutan,  melakukan pengertian reboisasi.
Pada jenis – jenis hutan gundul  atau mengurangi dampak akibat kerusakan hutan, dengan cara membuat jenis – jenis irigasi yang cukup, melakukan cara untuk menjaga kelestarian udara, melakukan cara menjaga kelestarian air, serta menjaga kelestarian jenis – jenis sumber daya alam.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar