Jakarta - Pendidikan karakter secara resmi akan dicanangkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada puncak peringatan Hari Pendidikan Nasional 2 Mei 2011. Walaupun pada dasarnya pendidikan karakter telah dimulai sejak 2010 lalu, perlu ada satu momentum yang bisa dijadikan tonggak lahirnya pendidikan karakter.
Demikian disampaikan oleh Staf Khusus Mendiknas Sukemi saat memberikan keterangan pers di Gedung Kemdiknas, Jumat (29/04). "Bukan kebetulan kami mengambil tema karakter, sebelumnya sudah disampaikan pada puncak Hardiknas di Istana Negara 2010 lalu," katanya.
Sekretaris Jenderal Kemdiknas Dodi Nandika pada kesempatan yang sama menyampaikan, secara harfiah karakter memiliki makna mengukir, dengan cara multidimensi. Namun yang paling penting adalah habituasi (pembiasaan) ke siswa. "Membiasakan tersenyum, respect to others, bersikap baik di kelas dan di luar kelas, yang penting bagaimana proses itu terbiasakan," katanya.
Menurutnya, pendidikan karakter yang sistemik di sekolah bukan hanya sekedar tempelan. Guru memiliki peran sebagai transmitter, dan harus disiapkan dengan baik. "Melatih guru merupakan bagian dari target kerja Kemdiknas, sampai 2010 sudah 20 ribu guru yang telah dilatih dan diberi materi tentang karakter," ujarnya.
Di tempat terpisah, Menteri Pendidikan Nasional Mohammad Nuh mengatakan, konsep pendidikan karakter diawali dengan kejujuran. Kemdiknas telah merumuskan bagaimana agar siswa bisa lebih cinta Tanah Air, sopan santun, dan memiliki intelektual serta rasa ingin tahu (curiousity). " Sebagai gerakan, pendidikan karakter tidak harus dituangkan dalam mata pelajaran. Tapi oksigen yang diselipkan dalam mata pelajaran dan budaya di sekolah," katanya.
Sumber : http://www.kemdiknas.go.id/list_berita/2011/5/1/hardiknas.aspx
Tidak ada komentar:
Posting Komentar