Kehamilan kembar terjadi
bila 2 atau lebih ovum mengalami pembuahan ( dizygotic) atau bila satu
ovum yang sudah dibuahi mengalami pembelahan terlalu dini sehingga
membentuk 2 embrio yang identik (monozygotic).
Tipe bayi kembar
tipe bayi kembar ada dua macam yakni kembar identik dan non identik
1. Kembar Identik
Kembar identik berasal dari satu telur (monozigot) lalu membelah menjadi dua bagian sama persis. hampir semua bayi kembar identik mempunyai jenis kelamin yang sama. penampilannya pun sangat mirip
Tipe bayi kembar
tipe bayi kembar ada dua macam yakni kembar identik dan non identik
1. Kembar Identik
Kembar identik berasal dari satu telur (monozigot) lalu membelah menjadi dua bagian sama persis. hampir semua bayi kembar identik mempunyai jenis kelamin yang sama. penampilannya pun sangat mirip
2. Kembar Non-Identik
Kembar Non-Identik berasal dari sua sel telur (dizigot). Bayi kembar ini biasanya mempunyai jenis kelamin yang berbeda dan tidak mirip satu sama lain. Bayi kembar non-identik lebih jarang terjadi. Pasalnya, normalnya seorang wanita hanya mengeluarkan satu sel telur setiap bulannya.
Kembar Non-Identik berasal dari sua sel telur (dizigot). Bayi kembar ini biasanya mempunyai jenis kelamin yang berbeda dan tidak mirip satu sama lain. Bayi kembar non-identik lebih jarang terjadi. Pasalnya, normalnya seorang wanita hanya mengeluarkan satu sel telur setiap bulannya.
Faktor yang mempengaruhi terjadinya hamil kembar
1. Keturunan
Bila keluarga ibu mempunyai riwayat atau garis keturunan kembar, kemungkinan untuk mendapatkan bayi kembar lebih tinggi dibandingkan dengan ayah yang mempunyai riwayat kembar
Bila keluarga ibu mempunyai riwayat atau garis keturunan kembar, kemungkinan untuk mendapatkan bayi kembar lebih tinggi dibandingkan dengan ayah yang mempunyai riwayat kembar
2. Suku Bangsa
Bangsa Asia mempunyai kemungkinan hmil kembar lebih sedikit di bandingkan dengan bangsa Eropa maupun Bangsa Afrika. Berikut ini perbandingan kemungkinan bayi kembar menurut suku bangsanya
- Bangsa Eropa ( wanita kulit putih) 1:100
- Bangsa Afrika ( wanita kulit hitam) 1:80
- Bangsa Asia 1: 155
3. Usia Ibu
Bila usia ibu hamil mendekati 37 tahun, semakin besar kemungkinan mendapatkan hamil kembar. namun setelah lewat usia 37, kemungkinannya menurun
Bila usia ibu hamil mendekati 37 tahun, semakin besar kemungkinan mendapatkan hamil kembar. namun setelah lewat usia 37, kemungkinannya menurun
4. Teknologi bayi tabung
Bila mengikuti program bayi tabung, kemungkinan mendapatkan bayi kembar meningkat 16-40%. Program bayi tabung bahkan memungkinkan seorang ibu untuk mendapatkan bayi kembar lebih dari dua. hal ini tentu akan sangat menggembirakan bagi ibu yang sudah lama dan sul;it mendapatkan anak. namun nayi kembar lebih dari dua sebenarnya tidak diharapkan oleh dokter karena resikonya lebih besar.
Bila mengikuti program bayi tabung, kemungkinan mendapatkan bayi kembar meningkat 16-40%. Program bayi tabung bahkan memungkinkan seorang ibu untuk mendapatkan bayi kembar lebih dari dua. hal ini tentu akan sangat menggembirakan bagi ibu yang sudah lama dan sul;it mendapatkan anak. namun nayi kembar lebih dari dua sebenarnya tidak diharapkan oleh dokter karena resikonya lebih besar.
5. Gizi dan Nutrisi
Ibu yang konsumsi nutrisinya baik dan ukuran tinggi badannya tinggi mempunyai kemungkinan hamil kembar lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang tinggi badannya lebih rendah
Ibu yang konsumsi nutrisinya baik dan ukuran tinggi badannya tinggi mempunyai kemungkinan hamil kembar lebih tinggi dibandingkan dengan ibu yang tinggi badannya lebih rendah
6. Terapi Kesuburan
Obat-obatan penyubur meningkatkan kejadian kehamilan kembar.
Obat-obatan penyubur meningkatkan kejadian kehamilan kembar.
Persiapan yang dapat dilakukan untuk kehamilan kembar yang sehat:
* Nutrisi yang mencukupi:
BBLR atau berat badan lahir rendah adalah salah satu dari kebanyakan
permasalahan dengan kelahiran kembar. Dengan memberikan nutrisi makanan
yang cukup dan sehat dengan diet yang seimbang, akan membantu
menurunkan kemungkinan komplikasi. Makan dengan nutrisi yang mencukupi,
dalam kehamilan ini anda memerlukan tambahan 300 – 500 kalori perhari,
makan dengan variasi makanan seimbang.
* Pemeriksaan Antenatal Care yang teratur: Setiap
kehamilan sebaiknya melakukan pemeriksaan antenatalcare yang teratur
sehingga dokter dapat melakukan pemeriksaan dan pemantauan terhadap
kehamilan baik ibu dan bayi. Begitu juga untuk kehamilan kembar anda
perlu untuk melakukan pemeriksaan ANC yang teratur sesuai jadwal yang
diberikan untuk memonitor kehamilan kembar anda sehingga dapat membantu
untuk menurunkan resiko atau komplikasi yang berhubungan dengan
kehamilan kembar. Dengan melakukan pemeriksaan ANC teratur anda dapat
lebih yakin bahwa anda dalam monitor dan penanganan medis yang terbaik
sedapat mungkin.
* Istirahat Yang Cukup: Pada
kehamilan kembar tubuh anda bekerja dua kali lebih keras, untuk itu
anda juga memerlukan istirahat dua kali lebih banyak. Cobalah untuk
mencari waktu untuk beristirahat selama aktivitas anda sehari-hari.
Carilah bantuan untuk melakukan pekerjaan rumah tangga anda. Dokter anda
mungkin akan menganjurkan anda untuk mengambil cuti kerja lebih awal
bila anda bekerja, dan bahkan mungkin untuk melakukan istirahat tidur
dirumah
* Rencanakan dan Bicarakan Mulai dari Sekarang;
Menghadapi kehamilan kembar ini anda akan mengalami perubahan dalam
perasaan anda, bicarakan segalanya dengan pasangan anda, juga rencanakan
apa yang ingin anda lakukan, segalanya akan berubah dengan kelahiran si
kembar. Setelah kelahiran anda dan pasangan akan sibuk oleh kehadiran
si kecil, oleh karenanya penting untuk mencari waktu saat ini untuk
dapat membicarakan dan merencanakan. Dengan persiapan dan perencanaan
awal akan membantu anda untuk dapat mempersiapkan dan mengatasi
segalanya dengan lebih baik. Perlunya dukungan dari pihak suami juga
keluarga untuk anda.
Komplikasi untuk kehamilan kembar biasanya akan lebih tinggi dari pada kehamilan tunggal. Oleh karenanya melakukan antenatalcare teratur sangat membantu dalam memonitor perkembangan kehamilan dan bayi anda, seperti pemeriksaan tekanan darah, dan juga komplikasi kehamilan kembar lainnya.
Komplikasi untuk kehamilan kembar biasanya akan lebih tinggi dari pada kehamilan tunggal. Oleh karenanya melakukan antenatalcare teratur sangat membantu dalam memonitor perkembangan kehamilan dan bayi anda, seperti pemeriksaan tekanan darah, dan juga komplikasi kehamilan kembar lainnya.
Resiko kehamilan kembar :
1. Berat badan ibu lebih berat
2. Mual dan muntah lebih berat
3. Kehilangan darah dalam proses persalinan lebih banyak
4. Angka keguguran meningkat
5. Angka kelainan cacat bawaan meningkat
6. Kelahiran prematur meningkat (lebih dari 50% bayi lahir pada usia kehamilan kurang dari 36 minggu.
7. Kematian pada salah satu bayi kembar
1. Berat badan ibu lebih berat
2. Mual dan muntah lebih berat
3. Kehilangan darah dalam proses persalinan lebih banyak
4. Angka keguguran meningkat
5. Angka kelainan cacat bawaan meningkat
6. Kelahiran prematur meningkat (lebih dari 50% bayi lahir pada usia kehamilan kurang dari 36 minggu.
7. Kematian pada salah satu bayi kembar
Bayi kembar dapat diketahui lebih mudah
dengan USG. Hamil kembar perlu mendapat perhatian yang lebih dalam
menjaga kesehatan, baik dari ibu sendiri ataupun dari tenaga kesehatan.
Ibu hamil perlu melakukan pemeriksaan bulanan yang teratur dan
monitoring dengan USG lebih sering.
Melahirkan bayi kembar secara persalinan
Normal atau pervaginum adalah mungkin dan aman, tetapi persalinan
normal pada bayi kembar tergantung dari banyak faktor, termasuk
bagaimana posisi bayi saat kelahiran dan bagaimana bayi melalui
persalinan ini. Juga tergantung dari keadaan kesehatan ibu hamil, serta
tergantung pada indikasi, syarat, dan kontraindikasi yang terjadi pada
waktu akan melahirkan. Contohnya, bila posisi kepala bayi pertama (yang
paling bawah) ada di bawah, kemungkinan masih bisa lahir normal. Jika
bayi berada dalam posisi yang tidak memungkinkan, atau posisi saling
mengunci maka persalinan melalui operasi seksio akan dilakukan.
Sumber:
- Buku Solusi Sehat Seputar Kehamilan Oleh dr. Hermawan Wibisono, Sp. OG & Ayu Bulan Febry Kurnia Dewi, S.KM
- www.infoibu.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar