Kita tidak asing lagi mendengar kata Donor darah. Menyumbangkan sebagian darah kita pada yang memerlukan, merupakan salah satu cara yang mulia. untukk bisa mendonorkan darah pendonor harus memeriksakan kesehatan terlebih dahulu sebelum mendonorkan darahnya. Tes kesehatan yang dilakukan agar pendonor memenuhi syarat sebagai pendonor seperti berat badan diatas 45 Kg, berusia di atas 18 tahun, tekanan darah normal, kadar hemoglobin pada pria maupun wanita dalam keadaan normal yaitu 12,5 gram, sehat (tidak sedang sakit diabetes, malaria, dbd, HIV, dan sifilis), pada wanita tidang sedang menstruasi. sebaiknya melakukan donor darah secara teratur dalam waktu 3 bulan sekali.
Berikut ini adalah beberapa manfaat myang bisa didapat setelah mendonorkan darah:
1. Menurunkan Kolesterol
Darah merah mengandung kolesterol baik dan juga kolesterol jahat. Ketika Anda mendonorkan darah, Anda juga sekaligus menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh.
2. Mengontrol Tekanan Darah Tinggi
Ketika darah didonorkan, volume darah akan menjadi seimbang. Hal ini dapat mencegah terjadinya darah tinggi dan baik untuk pencegahan penyakit jantung.
3. Mempercepat Proses Pemulihan Luka
Ketika Anda mendonorkan darak, akan terjadi penyesuaian tubuh terhadap berkurangnya sel darah merah. Penyesuaian tubuh ini juga dibutuhkan ketika tubuh Anda mengalami luka yang mengakibatkan berkurangnya sel darah merah, sehingga penyembukan luka jadi lebih cepat.
4. Menyeimbangkan Zat Besi Dalam Darah
Menurut beberapa penelitian, darah seringkali mengandung terlalu banyak zat besi. Kandungan zat besi ini kita dapatkan dari berbagai macam konsumsi makanan. Zat besi yang terlalu banyak dalam darah dapat berbahaya bagi jantung. Bagi wanita, penyeimbangan zat besi terjadi ketika ia sedang masa menstruasi. Walau begitu, bukan berarti wanita tidak dapat lagi mendonorkan darahnya. Wanita dapat mendonorkan darahnya dengan kurun waktu pendonoran 4 bulan, sedangkan pria dapat melakukannya setiap 3 bulan.
5. Mengurangi Resiko Kanker
Risiko kanker dapat berkurang seiring dengan berkurangnya kadar zat besi di dalam darah. Donor darah akan mengurangi penyakit terutama risiko kanker hati, paru-paru, dan usus besar.
setetes darah selamatkan nyawa |
1. Menurunkan Kolesterol
Darah merah mengandung kolesterol baik dan juga kolesterol jahat. Ketika Anda mendonorkan darah, Anda juga sekaligus menurunkan kadar kolesterol di dalam tubuh.
2. Mengontrol Tekanan Darah Tinggi
Ketika darah didonorkan, volume darah akan menjadi seimbang. Hal ini dapat mencegah terjadinya darah tinggi dan baik untuk pencegahan penyakit jantung.
3. Mempercepat Proses Pemulihan Luka
Ketika Anda mendonorkan darak, akan terjadi penyesuaian tubuh terhadap berkurangnya sel darah merah. Penyesuaian tubuh ini juga dibutuhkan ketika tubuh Anda mengalami luka yang mengakibatkan berkurangnya sel darah merah, sehingga penyembukan luka jadi lebih cepat.
4. Menyeimbangkan Zat Besi Dalam Darah
Menurut beberapa penelitian, darah seringkali mengandung terlalu banyak zat besi. Kandungan zat besi ini kita dapatkan dari berbagai macam konsumsi makanan. Zat besi yang terlalu banyak dalam darah dapat berbahaya bagi jantung. Bagi wanita, penyeimbangan zat besi terjadi ketika ia sedang masa menstruasi. Walau begitu, bukan berarti wanita tidak dapat lagi mendonorkan darahnya. Wanita dapat mendonorkan darahnya dengan kurun waktu pendonoran 4 bulan, sedangkan pria dapat melakukannya setiap 3 bulan.
5. Mengurangi Resiko Kanker
Risiko kanker dapat berkurang seiring dengan berkurangnya kadar zat besi di dalam darah. Donor darah akan mengurangi penyakit terutama risiko kanker hati, paru-paru, dan usus besar.
Seseorang tidak boleh menjadi donor darah pada keadaan:
- Pernah menderita hepatitis B
- Dalam jangka waktu enam bulan sesudah kontak erat dengan penderita hepatitis
- Dalam jangka waktu enam bulan sesudah transfusi
- Dalam jangka waktu enam bulan sesudah tato/tindik telinga
- Dalam jangka waktu 72 jam sesudah operasi gigi
- Dalam jangka waktu enam bulan sesudah operasi kecil
- Dalam jangka waktu 12 bulan sesudah operasi besar
- Dalam jangka waktu 24 jam sesudah vaksinasi polio, influenza, kolera, tetanus dipteria, atau profilaksis
- Dalam jangka waktu dua minggu sesudah vaksinasi virus hidup parotitis epidemica, measles, dan tetanus toxin
- Dalam jangka waktu satu tahun sesudah injeksi terakhir imunisasi rabies therapeutic
- Dalam jangka waktu satu minggu sesudah gejala alergi menghilang
- Dalam jangka waktu satu tahun sesudah transplantasi kulit
- Sedang hamil dan dalam jangka waktu enam bulan sesudah persalinan
- Sedang menyusui
- Ketergantungan obat
- Alkoholisme akut dan kronis
- Mengidap Sifilis
- Menderita tuberkulosis secara klinis
- Menderita epilepsi dan sering kejang
- Menderita penyakit kulit pada vena (pembuluh darah balik) yang akan ditusuk
- Mempunyai kecenderungan perdarahan atau penyakit darah, misalnya kekurangan G6PD, thalasemia, dan polibetemiavera
- Seseorang yang termasuk kelompok masyarakat yang berisiko tinggi mendapatkan HIV/AIDS (homoseks, morfinis, berganti-ganti pasangan seks, dan pemakai jarum suntik tidak steril)
- Pengidap HIV/ AIDS menurut hasil pemeriksaan saat donor darah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar