Air memang dibutuhkan oleh seluruh makhluk hidup di dunia. Persediaan air di Bumi tidak akan pernah habis karena air selalu mengalami daur atau siklus. Air yang kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari
berasal dari suatu proses yang cukup panjang yang disebut daur air.
Daur Air
Air sangat dibutuhkan bagi kehidupan kita. Air sangat penting manfaatnya dalam memenuhi kebutuhan rumah tangga (mengolah makanan, minum, MCK), pertanian, industri, dan tidak terkecuali untuk pusat pembangkit listrik.
Daur air merupakan sirkulasi (perputaran) air secara terus-menerus dari bumi ke atmosfer dan kembali ke Bumi. Daur air ini terjadi melalui proses evaporasi (penguapan), presipitasi (pengendapan), dan kondensasi (pengembunan).
Berikut ini adalah gamban terjadinya proses Daur Air
Air di laut, sungai, dan danau akan mengalami penguapan karena pengaruh panas dari sinar matahari. Tumbuhan juga mengeluarkan uap air ke udara. Proses penguapan ini disebut evaporasi. Uap air naik dan berkumpul di udara. Lama-kelamaan, udara tidak dapat lagi menampung uap air (jenuh). Proses ini disebut presipitasi (pengendapan). Jika suhunya turun, uap air akan berubah menjadi titik-titik air. Titik-titik air ini membentuk awan. Proses ini disebut kondensasi (pengembunan).
Titik-titik air di awan kemudian akan turun menjadi hujan. Air hujan itu akan jatuh ke tanah atau perairan. Air hujan yang jatuh di tanah akan meresap menjadi air tanah. Selanjutnya, air tanah akan keluar melalui sumur. Air tanah juga akan merembes ke danau atau sungai.
Air di sungai akan mengalir ke laut. Sebagian air di sungai dapat menguap kembali. Air sungai yang menguap membentuk awan bersama dengan uap dari air laut dan tumbuhan.
Proses perjalanan air di daratan itu terjadi dalam daur air. Dari sini dapat disimpulkan bahwa jumlah air di Bumi secara keseluruhan cenderung tetap. Hanya wujud dan tempatnya yang berubah.
Hujan Asam
Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang gencar dilaksanakan. (sumber : id.wikipedia.org)
Hujan Asam
Hujan asam diartikan sebagai segala macam hujan dengan pH di bawah 5,6. Hujan secara alami bersifat asam (pH sedikit di bawah 6) karena karbondioksida (CO2) di udara yang larut dengan air hujan memiliki bentuk sebagai asam lemah. Jenis asam dalam hujan ini sangat bermanfaat karena membantu melarutkan mineral dalam tanah yang dibutuhkan oleh tumbuhan dan binatang.
Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) yang merupakan pengotor dalam bahan bakar fosil serta nitrogen di udara yang bereaksi dengan oksigen membentuk sulfur dioksida dan nitrogen oksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan bereaksi dengan air untuk membentuk asam sulfat dan asam nitrat yang mudah larut sehingga jatuh bersama air hujan. Air hujan yang asam tersebut akan meningkatkan kadar keasaman tanah dan air permukaan yang terbukti berbahaya bagi kehidupan ikan dan tanaman. Usaha untuk mengatasi hal ini saat ini sedang gencar dilaksanakan. (sumber : id.wikipedia.org)
Kegiatan Manusia yang Memengaruhi Daur Air
Proses daur air menyebabkan air bergerak meninggalkan tanah ke udara. Selanjutnya, air turun lagi ke tanah. Nah, air yang turun ke tanah ini ada yang mengalir di permukaan tanah dan masuk sungai. Aliran air di sungai ini akan terkumpul kembali di laut. Ada juga air yang tergenang membentuk danau.
Air yang turun ke tanah ada yang masuk dan bergerak ke dalam tanah melalui celah-celah dan pori-pori tanah serta batuan. Air yang masuk ke dalam tanah ini kemudian menjadi air cadangan (sumber air). Air cadangan akan selalu ada apabila daerah peresapan air selalu tersedia. Daerah peresapan air biasa terdapat di hutan-hutan. Tetumbuhan hutan mampu memperkokoh struktur tanah. Saat hujan turun, air tidak langsung hanyut, tetapi akan teresap dan tersimpan di dalam tanah. Air yang tersimpan dalam tanah akan menjadi air tanah. Air akan lebih mudah meresap jika terdapat banyak tumbuhan. Air yang meresap akan diserap oleh akar tumbuhan tersebut.
Hutan berperan dalam penyimpanan air. Oleh karena itu, kita harus menjaga kelestarian hutan. Saat ini telah banyak hutan yang gundul akibat penebangan liar. Selain penebangan, hutan dapat rusak akibat pembakaran. Biasanya hutan ditebang atau dibakar dengan alasan tertentu. Seperti untuk membuka lahan pertanian, perumahan, atau industri. Kegiatan-kegiatan ini dapat mengurangi kemampuan tanah dalam menyimpan air. Akibatnya, pada saat hujan terjadi banjir dan pada saat kemarau banyak daerah mengalami kekeringan.
Penutupan tanah dengan aspal atau beton dapat menghalangi meresapnya air hujan ke dalam tanah. Akibatnya, pada saat hujan air tidak dapat meresap ke dalam tanah. Hal ini menyebabkan terjadinya banjir dan air menggenangi jalan-jalan. Apabila daerah peresapan air semakin berkurang, cadangan air di bumi ini semakin menipis. Hal ini dapat mengakibatkan sungai-sungai dan danau menjadi kering. Keringnya sungai dan danau menyebabkan proses penguapan semakin menurun. Menurunnya proses penguapan ini menyebabkan berkurangnya pengendapan titik-titik air di awan. Keadaan ini tentu mengurangi terjadinya hujan.
B. Tindakan Penghematan Air
Air yang
kita gunakan sehari-hari berasal dari sumber air di antaranya adalah
sumur tradisional, sumur pompa, dan air PAM yang merupakan sumber air
buatan. Danau, sungai, laut, dan mata air merupakan sumber air alami.
Selain untuk minum air juga digunakan untuk mencuci, mandi, masak, dan
menyiram tanaman.
Kita akan
merasa gerah, badan lengket, dan tubuh menjadi tidak segar apabila
tidak mandi. Mandi merupakan aktivitas sehari-hari yang biasa kita
lakukan. Pakaian dan alat rumah tangga yang kotor tentunya harus di cuci
agar bersih. Untuk mencuci juga diperlukan air. Air juga digunakan oleh
ibu untuk memasak dan membersihkan sayuran sebelum dimasak. ebagian
tubuh kita terdiri dari air. Apabila tidak minum air selain kehausan,
tubuh kitapun menjadi lemas.
Menghemat
penggunaan air sangat bermanfaat, terutama jika air diperoleh melalui
pompa air listrik atau PDAM. Semakin sering kita menghidupkan pompa
tersebut, semakin besar tagihan listrik yang harus kita bayar. Demikian
juga jika kita menggunakan air dari PDAM. Semakin banyak air yang kita
pakai, tagihan air perbulannya juga semakin besar.
Tindakan penghematan air dapat dilakukan dengan cara-cara berikut.
a. Menutup kran setelah menggunakannya. Ingat, jangan sampai air bersih terbuang sia-sia!
b. Memanfaatkan air bekas cucian beras atau sayuran untuk menyiram tanaman. Hal ini
dapat dilakukan untuk menghemat penggunaan air bersih.
c. Tidak mencuci kendaraan setiap hari. Membersihkan kendaraan bisa dengan
mengelapnya saja.
d. Menggunakan air seperlunya, artinya tidak berlebih-lebihan untuk keperluan apa pun.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar