Senin, Agustus 05, 2019

Hari / Tanggal         : Senin / 05 Agustus 2019
Kelas                     : 4
Tema 1                  : Indahnya Kebersamaan 
Subtema 3             : Bersyukur Atas Keberagaman


  PEMANTULAN DAN PENYERAPAN BUNYI


Bunyi dapat dipantulkan jika mengenai benda keras. Contohnya adalah kaca, dinding, dan logam. Selain dapat dipantulkan, bunyi juga dapat diserap. Bunyi dapat diserap jika mengenai benda lunak. Contoh benda-benda yang dapat menyerap bunyi adalah karpet, karet, busa, dan kertas. 
Bunyi merupakan hasil dari getaran suatu benda yang merambat dalam bentuk gelombang. Oleh karena itu, bunyi sering disebut sebagai gelombang bunyi. Bunyi dihasilkan oleh benda-benda yang bergetar. 

A. Sifat-Sifat Bunyi

Sifat-sifat bunyi ada tiga, yaitu sebagai berikut.


  1. Termasuk gelombang longitudinal (gelombang yang arah rambatnya sejajar dengan arah getarnya).
  2. Perambatannya membutuhkan medium.
  3. Dapat dipantulkan.

B. Sumber-Sumber Bunyi

Setiap benda yang bergetar pasti akan menghasilkan bunyi. Benda-benda itu dinamakan sumber bunyi. Yang dimaksud dengan sumber bunyi adalah benda-benda yang dapat menghasilkan bunyi. Contoh sumber bunyi adalah garpu tala, alat-alat musik seperti gamelan, suling, dan trompet, serta benda-benda lain seperti drum dan bedug yang dipukul.

C. Jenis-Jenis Bunyi

Bunyi mempunyai jenis yang berbeda-beda. Hal ini bergantung dari frekuensinya. Frekuensi adalah banyaknya getaran yang terjadi setiap satu detik. Satuan frekuensi adalah Hertz (Hz). Berdasarkan frekuensinya, bunyi dibedakan menjadi tiga jenis, yaitu:
  1. Bunyi Infrasonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi sangat rendah, yaitu kurang dari 20 Hz. Bunyi infrasonik ini dapat didengar oleh kelelawar, anjing, jangkrik, dan kuda.
  2. Bunyi Audiosonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi di antara 20-20.000 Hz. Bunyi audiosonik ini dapat didengar oleh manusia. 
  3. Bunyi Ultrasonik adalah bunyi yang mempunyai frekuensi sangat tinggi, yaitu lebih dari 20.000 Hz. Bunyi ultrasonik ini dapat didengar oleh lumba-lumba.

D. Perambatan Bunyi
Ketika ada trompet ditiup dan gitar dipetik, kita akan mendengar kedua bunyi tersebut secara bersamaan. Bunyi trompet dan gitar tersebut merambat melalui medium udara. Udara merupakan medium yang sering dilalui oleh gelombang bunyi. Cepat rambat bunyi dipengaruhi oleh dua hal, yaitu jenis dan suhu medium. Pada umumnya, bunyi dapat merambat melalui medium padat, cair, dan udara. Bunyi tidak merambat di ruang hampa udara karena bunyi memerlukan medium untuk merambat. Benda padat dan cair merupakan penghantar bunyi yang baik daripada udara. Hal ini disebabkan susunan partikel zat padat dan cair lebih rapat daripada susunan partikel udara.

Selain jenis medium, faktor yang memengaruhi cepat rambat bunyi adalah suhu medium. Semakin besar (meningkat) suhu medium, maka cepat rambat bunyi akan semakin besar. Hal ini dikarenakan pada saat suhu medium meningkat, molekul-molekul medium akan bergerak lebih cepat. Gerakan tersebut akan menimbulkan tumbukan antarpartikel medium yang frekuensinya semakin besar. Dengan meningkatnya frekuensi tumbukan ini, energi akan berpindah dalam waktu singkat, sehingga cepat rambat bunyi akan semakin cepat.

E. Pemantulan Bunyi

Bunyi merupakan suatu gelombang sehingga bunyi mengalami pemantulan. Bunyi dapat dipantulkan karena mengenai benda yang permukaannya keras, seperti batu, kayu, dan kaca. Bunyi dapat diserap jika mengenai permukaan benda yang lunak, seperti karet, karpet, dan busa. Berikut ini adalah jenis-jenis bunyi pantul:
  1. Bunyi yang Memperkuat Bunyi Asli. Bunyi ini terjadi apabila sumber bunyi mempunyai jarak yang sangat dekat dengan dinding pemantulnya. Dengan demikian, bunyi pantulnya akan terdengar jelas dan bersamaan dengan bunyi aslinya. Contohnya adalah suara seseorang yang berada di dalam ruangan kecil akan terdengar jelas.
  2. Gaung adalah bunyi pantul yang terdengar hampir bersamaan dengan bunyi asli sehingga bunyi terpantul berulang-ulang. Gaung terjadi jika bunyi dipantulkan pada permukaan yang keras. Contohnya adalah pemantulan bunyi yang terjadi di dalam bioskop. Untuk menghindari terjadinya gaung, maka dinding di dalam bioskop atau gedung konser dilapisi oleh bahan-bahan yang lunak, seperti karpet, busa karet, dan gabus.
  3. Gema adalah bunyi pantul yang terdengar setelah bunyi asli. Gema terjadi karena jarak antara sumber bunyi dengan dinding pemantulnya. Contohnya adalah bunyi pantul yang dihasilkan oleh dinding antar bangunan dan dasar suatu ruangan.

G. Jenis Bunyi yang Lain

Berikut ini adalah jenis-jenis bunyi yang lain:
  1. Nada adalah bunyi yang mempunyai frekuensi yang teratur.
  2. Desah adalah bunyi yang memiliki frekuensi yang tidak teratur.
  3. Dentum adalah bunyi yang mempunyai amplitudo yang sangat besar dan terdengar mendadak.
  4. Warna bunyi atau timbre adalah bunyi yang memiliki frekuensi yang sama, tetapi terdengarnya berbeda.

F. Resonansi Bunyi

Peristiwa resonansi banyak terjadi di dalam kehidupan sehari-hari. Yang dimaksud dengan resonansi adalah peristiwa ikut bergetarnya suatu benda karena ada benda lain yang bergetar. Frekuensi benda yang bergetar bernilai sama dengan frekuensi benda yang dipengaruhinya. Berikut ini adalah contoh peristiwa resonansi yang menguntungkan dan merugikan:
  1. Resonansi yang menguntungkan, yaitu resonansi yang terjadi pada alat musik, seperti gitar, gamelan, dan genderang.
  2. Resonansi yang merugikan, yaitu resonansi yang terjadi pada suara deru pesawat terbang yang dapat membuat kaca pecah.
Langkah-langkah percobaan:

  1. Susunlah dua baris buku dengan ketinggian yang sama.
  2. Letakkan tabung-tabung di atas buku dengan hati-hati.
  3. Pegang arloji di telingamu. Dengar baik-baik untuk meyakinkan bahwa kamu mendengar bunyi detak arloji.
  4. Letakkan arloji ke dalam salah satu tabung. Dengarkan dari ujung tabung yang lain. Apakah kamu dapat mendengar bunyi detakan jarum arloji?
  5. Minta tolong pada temanmu untuk memegang piring atau benda lain di ujung tabung yang lain, seperti pada gambar. Apakah sekarang kamu dapat mendengar bunyi detakan jarum arloji? Gelombang bunyi memantul pada piring dan merambat melalui tabung kedua di telingamu
  6. Coba ganti piring kaca dengan gabus yang empuk. Adakah perbedaannya dengan yang sebelumnya? Ketika piring kaca diganti menjadi gabus, gabus yang empuk menyerap gelombang bunyi, sehingga kita tidak dapat mendengar bunyi arloji.
  7. Apa yang terjadi pada gelombang bunyi pada tabung pertama? gelombang bunyi merambat dari arloji menuju tabung pertama.

SEKIAN...
SEMOGA BERMANFAAT...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar