Macam-macam Puasa Sunnah, Beserta Niat dan Manfaatnya
Bagi umat islam, puasa merupakan kegiatan menahan diri dari makan maupun minum serta dari berbagai hal yang dapat membatalkan puasa itu sendiri, dilakukan mulai dari terbitnya matahari hingga waktu berbuka puasa, yaitu saat matahari terbenam.
Menurut hukum islam, puasa dibagi menjadi 4 macam, yaitu puasa wajib, puasa sunnah, puasa makruh, serta puasa haram. Puasa wajib terdiri dari puasa Ramadan, puasa nazar, dan puasa denda atau kifarat.
Sedangkan puasa makruh yaitu puasanya orang sakit, atau orang yang fisiknya tidak memungkinkan untuk berpuasa; puasanya orang yang punya hutang puasa wajib, apabila punya hutang puasa wajib namun ingin melakukan puasa sunah, orang tersebut harus membayar puasa wajibnya terlebih dahulu.
Kemudian puasa haram, yaitu puasa yang dilakukan perempuan saat sedang haid/nifas, puasa yang dilakukan di dua hari raya, puasa di hari-hari tasyrik, dan puasa di hari syak (diragukan).
Yang terakhir yaitu puasa sunnah, yaitu puasa yang tidak diwajibkan bagi umat islam, namun apabila dikerjakan, akan mendapatkan pahala. Berikut macam-macam puasa sunnah beserta niatnya:
Puasa Syawal
Puasa Syawal adalah puasa sunnah yang dilakukan selama enam hari pada bulan Syawal, pasca hari raya Idul Fitri. Puasa sunnah ini dilakukan di tanggal yang tidak ditentukan, boleh urut maupun acak, asal masih dalam bulan Syawal.
Terdapat beberapa keutamaan berpuasa Syawal, di antaranya yaitu seperti berpuasa setahun penuh seperti yang disebutkan di hadist berikut:
"Barangsiapa berpuasa pada bulan Ramadhan lalu diiringinya dengan puasa enam hari bulan Syawal, berarti ia telah berpuasa setahun penuh." (HR Muslim, Abu Dawud, At-Tirmidzi, An-Nasai dan Ibnu Majah).
Kemudian mendapat ganjaran 10 kali lipat seperti yang disabdakan Rasulullah SAW:
"Barangsiapa mengerjakan puasa enam hari bulan Syawal selepas Idul Fitri berarti ia telah menyempurnakan puasa setahun penuh. Dan setiap kebaikan diganjar sepuluh kali lipat."
Serta juga dapat menyempurnakan ibadah:
"Amal ibadah yang pertama kali di hisab pada Hari Kiamat adalah shalat. Allah Taala berkata kepada malaikat -sedang Dia Maha Mengetahui tentangnya-: Periksalah ibadah shalat hamba-hamba-Ku, apakah sempurna ataukah kurang. Jika sempurna maka pahalanya ditulis utuh sempurna. Jika kurang, maka Allah memerintahkan malaikat: Periksalah apakah hamba-Ku itu mengerjakan shalat-shalat sunnat? Jika ia mengerjakannya maka tutupilah kekurangan shalat wajibnya dengan shalat sunnat itu. Begitu pulalah dengan amal-amal ibadah lainnya." (HR Abu Dawud)
Untuk menjalankannya ibadah puasa sunnah syawal, niatnya adalah "Nawaitu sauma ghodin an sittatin min syawalin sunattan lillahi taala."
Puasa sunnah 1-7 Dzulhijjah adalah puasa sunnah yang dikerjakan dari tanggal 1 hingga tangga 7 Dzulhijjah. Puasa sunnah ini adalah salah satu amalan yang dianjurkan dikerjakan dalam 10 hari pertama bulan Dzulhijjah.
Untuk mulai menjalankan amalan puasa sunnah 1-7 Dzulhijjah, disunnahkan untuk membaca niatnya seperti berikut:
"NAWAITU SHAUMA SYAHRI DHILHIJJATI SUNNATAN LILLAAHI TAAALA"
Artinya: Aku niat puasa sunnah di bulan Dzulhijjah karena Allah Taala.
Puasa Arafah 9 Dzulhijjah
Puasa Arafah adalah puasa sunnah yang dilaksanakan sehari sebelum hari Idul Adha, tepatnya tanggal 9 Dzulhijjah. Puasa Arafah 9 Dzulhijjah punya keutamaan yang besar daripada puasa sunnah 10 hari pertama Dzulhijjah lainnya. Keistimewaan puasa Arafah ini diungkapkan dalam sebuah hadits berikut ini.
Dari Abu Qotadah, Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, "Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu." (HR. Muslim no. 1162)
Selain itu, puasa Arafah 9 Dzulhijjah juga punya dalil atau hukumnya yang diriwayatkan dari Abu Daud yang berbunyi:
"Bahwa Rasulullah shallallahu'alaihi wa sallam biasanya berpuasa hari 9 Dzulhijjah, hari Asyura, 3 hari setiap bulan yaitu Senin pertama dan 2 Kamis terawal."
Berikut ini adalah niat puasa Arafah:
"NAWAITU SHAUMA 'AROFATA SUNNATAN LILLAAHI TAAALA"
Artinya: "Aku niat puasa sunnah Arafah karena Allah Taala."
Puasa Muharram
Puasa Muharram adalah puasa sunnah yang dilakukan di bulan Muharram, atau tahun barunya umat Islam. Puasa Muharram biasanya dilakukan di tanggal 10 yang dikenal dengan puasa sunnah Asyura.
Dari Abu Hurairah radhiallahu anhu dia berkata: Rasulullah Shallallahu Alaihi Wasallam- Bersabda yang artinya:
"Seutama-utama puasa setelah Ramadlan ialah puasa di bulan Muharram, dan seutama-utama shalat sesudah shalat fardhu, ialah shalat malam." (HR. Muslim no. 1163)
Adapun niat puasa Asyura adalah "Nawaitu saumaghodinmin yaumi asyurasunnattanlillahi taala."
Artinya: Aku berniat puasa sunnah Asyura, karena Allah taala.
Puasa Syaban
Puasa Sya'ban adalah puasa sunnah yang dilakukan di Bulan Sya'ban. Dari Saidatina aisyah Radiallahu Anhu beliau berkata:
"Adalah Rasulullah saw berpuasa sampai kami katakan beliau tidak pernah berbuka. Dan beliau berbuka sampai kami katakan beliau tidak pernah berpuasa. Saya tidak pernah melihat Rasulullah menyempurnakan puasa satu bulan penuh kecuali Ramadhan. Dan saya tidak pernah melihat beliau berpuasa lebih banyak dari bulan Syaban." (HR. Bukhari, Muslim dan Abu Dawud).
Keutamaan dan manfaat berpuasa syaban yaitu akanmembawa keuntungan bagi umat islam, seperti Allah mengharamkan tubuhnya dari api neraka, kelak akan menjadi penghuni syurga dan menjadi teman bagi nabi Yusuf Alaihissalam, akan mendapatkan pahala seperti yang telah dilimpahkan Allah SWT kepada Nabi Ayub dan Nabi Daud.
Adapun niat puasa sunnah syaban adalah "Nawaitusaumasyahrisyahbanlillahi taala"
Artinya: Saya niat puasa bulan syaban , sunnah karena Allah taala.
Puasa Ayyamul Bidh
Puasa Sunnah Ayyamul Bidh adalah puasa tiga hari pada setiap bulan Qamariyyah yakni tanggal 13, 14, 15 Hijriyyah. Puasa sunnah ini dikenal sebagai puasa hari putih.
Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam bersabda:
"Wahai Abu Dzarr, jika engkau ingin berpuasa tiga hari setiap bulannya, maka berpuasalah pada tanggal 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriyah)."
Adapun niat puasa sunnah ini adalah Nawaitu shauma ghodiin an adai sunnatun ayyamil Biidh lilahi taala.
Artinya: saya niat berpuasa sunah hari putih karena Allah Taala.
Puasa Nabi Daud
Puasa sunnah Nabi Dawud adalah puasa yang dilakukan selang-seling, yakni sehari puasa dan sehari berikutnya tidak. Begitu seterusnya.
Dalam hadist lain, Rasulullah Sholallahu Alaihi Wassalam juga bersabda:
"Puasa yang paling disukai oleh Allah adalah puasa Nabi Daud. Shalat yang paling disukai Allah adalah Shalat Nabi Daud. Beliau biasa tidur separuh malam, dan bangun pada sepertiganya, dan tidur pada seperenamnya. Beliau biasa berbuka sehari dan berpuasa sehari." (HR. Bukhari Muslim)
Adapun niat dalam menjalankan puasa sunnah Daud adalah Nawaitushaumadaawudasunnatallillahi taaala.
Artinya: Saya niat puasa Daud, sunnah karena Allah taala.
Puasa Senin Kamis
Puasa sunnah senin dan kamis adalah puasa sunnah yang cukup populer dilakukan umat Muslim. Sederhana, ini adalah puasa sunnah yang dilakukan di hari Senin dan Kamis.
1. Niat puasa sunnah di hari Senin
NAWAITU SAUMA YAUMAL ITSNAINI SUNNATAN LILLAHI TA'ALA
Artinya: Saya niat puasa hari Senin, sunnah karena Allah ta'ala.
2. Niat puasa sunnah di hari Kamis
NAWAITU SAUMA YAUMAL KHOMIISI SUNNATAN LILLAHI TAALA
Artinya: Saya niat puasa hari Kamis, sunnah karena Allah ta'ala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar