Rabu, Januari 16, 2013

Bagaimana Proses terjadinya petir?
Petir atau disebut kilat atau juga bisa disebut halilintar merupakan fenomena alam yang umumnya terjadi pada saat musim penghujan, yang diawali dengan kilatan cahaya. Sesaat kemudian akan terdengar suara menggemuruh yang disebut dengan guntur atau gluduk dalam bahasa Jawa. Kenapa terlihat cahaya dulu, baru kemudian terdengar suara? Ini terjadi karena adanya perbedaan waktu kemunculan yang diakibatkan adanya selisih antara kecepatan suara dengan kecepatan cahaya.
proses terjadinya petir 

Untuk pemahaman yang lebih mudah, kita memakai analogi sebuah kapasitor besar, yang dimana lempengan pertama yaitu awan, lempengan ini bisa negatif ataupun positif dan lempengan kedua yaitu bumi yang mempunyai sifat netral. Seperti yang sudah kita ketahui, kapasitor merupakan sebuah elemen negatif di dalam hubungan listrik yang dapat menyimpan daya sejenak atau bisa disebut energy storage. Seperti juga petir, dimana terdapat awan yang bermuatan negatif dan positif.

Proses terjadinya muatan di dalam awan, karena awan berjalan secara teratur, dan selama perjalanannya dia akan berhubungan dengan awan-awan lainnya yang mengakibatkan berkumpulnya muatan negatif di salah satu sisi, entah itu di atas atau di bawah. Sedangkan muatan positif berkumpul di sisi lainnya. Apabila perbedaan potensial diantara awan dan bumi besar, akan mengakibatkan terjadinya pemgbuangan muatan negatif atau disebut elektron. Dalam proses pembuangan ini, udara merupakan media yang akan dilalui elektron. Apabila pada saat muatan elektron dapat menembus batas isolasi udara inilah menjadikan suara ledakan atau guntur. Kenapa Petir lebih sering terjadi di musim penghujan? Karena pada saat musim penghujan, udara mengandung lebih banyak kadar air yang tinggi, yang mengakibatkan daya isolasi udara turun dan arus lebih gampang melewati.

Urutan sambaran petir
Pelepasan muatan listrik ( Electrical Discharge ) itu adalah sebagai berikut:
  • Terjadi ‘stepped leader’ dari salah satu pusat muatan menuju bumi.
  • Setelah ‘stepped leader’ hampir mencapai bumi, dari bumi terbentuk suatu kanal positif yang bergerak ke atas. Kanal ini akan bertemu dengan ‘stepped leader’ pada tempat yang disebut titik sambaran. 
  • Timbul sambaran balik dari bumi menuju ke pusat muatan di awan dengan kecepatan yang sangat tinggi 
  • Pusat muatan pertama telah dinetralisir. Kemudian kanal muatan positif akan bergerak menuju pusat muatan yang lain. 
  • Akan terjadi pelepasan muatan antara pusat muatan yang pertama dengan pusat muatan yang ke dua. Sementara itu lidah dengan kecepatan yang tinggi akan bergerak menuju bumi melalui lintasan yang dibuat sambaran balik sebelumnya. 
  • Terjadi sambaran balik yang kedua (arus sambaran balik lebih kecil). Terjadi pelepasan muatan yang lain antara bumi dan pusat muatan yang lain di awan.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar