Mencuci
tangan dengan sabun dan air untuk mencegah penyebaran kuman dan
timbulnya sakit merupakan saran yang sangat baik. Meskipun demikian,
banyak dari kita yang tidak sadar bahwa sabun dan hand sanitizer
tersebut mengandung agen atau zat antimikrobial yang disebut dengan
triclosan . Sabun tangan cair berlabel ‘antibakterial’ biasanya
mengandung 0,1 sampai 0,45 persen triclosan, zat kimia yang sama
ditemukan pada sabun batangan yang disebut Triclocarban.
Sabun antibakteri sepertinya
bagus, dapat melenyapkan kuman yang mungkin terbawa di tangan kita.
Meski demikian penelitian menunjukkan bahwa mencuci tangan dengan air
dan sabun biasa (bukan sabun antimikroba) mampu membunuh bakeri sama
banyaknya dengan sabun yang ditambahkan dengan bahan antibakterial.
Hal lain yang mesti diperhatikan adalah,
triclosan bisa berbahaya baik bagi manusia maupun lingkungan. Karena
susunan kimianya mirip dengan beberapa jenis antibiotik, triclosan
dipercaya ikut berkontribusi terhadap resistensi antibiotik. Sehingga
meskipun kita mengkonsumsi antibiotik untuk mengatasi infeksi yang
diakibatkan oleh bakteri, antibiotik tersebut tidak mampu lagi membunuh
bakteri sebagaimana mestinya.
Selain itu, triclosan juga dihubungkan
dengan resiko berkembangnya kanker. Seperti kita tahu sinar matahari
dapat merubah triclosan menjadi bentuk dioxin, sejenis bahan kimia
toksik yang bisa meningkatkan resiko kanker pada manusia. Terdapat pula
penelitian yang menemukan bahwa triclosan mungkin merupakan hormone
disruptor yang dapat mempengaruhi ‘perilaku’ estrogen dan hormon lainnya
dalam tubuh dan mengganggu keseimbangan normal hormon. Dan karena
hormon estrogen dapat memicu pertumbuhan sel payudara seperti halnya
hormon-reseptor-positif kanker payudara, wanita dianjurkan untuk
membatasi pemakaian (exposure) bahan kimia aktif secara hormonal.
Terhadap lingkungan, triclosan merupakan
salah satu polutan terbesar air dan termasuk dalam 10 besar polutan
yang perlu ditangani. seperti Dilansir Medindia, limbah triclosan dan triclocarban yang terbawa oleh air akan bercampur dengan tanah dan lingkungan air alami. Limbah triclosan dan triclocarban
ini berbahaya karena tidak dapat terurai selama berbulan-bulan bahkan
hingga tahunan. Bahan kimia dari senyawa ini terdiri dari struktur cincin benzena yang terklorinasi,
sehingga membuatnya sangat sulit untuk dipecah atau terurai. Selain
itu, kedua senyawa ini juga menolak air atau hidrofobik, cenderung
menempel pada partikel, sehingga mengakibatkan penurunan ketersediaan
proses dan merusak fasilitasi transportasi jangka panjang dalam air dan
udara.Bahkan sebuah studi menemukan bahwa akumulasi triclosan di air menyebabkan pencemaran di pantai yang akhirnya mengancam kehidupan lumba-lumba.
Penelitian lain menemukan bahwa
kandungan triclosan pada pasta gigi yang seharusnya dapat mencegah
pertumbuhan bakteri, malah dapat menyebabkan kuman-kuman makin kebal
terhadap antibiotik. Penelitian laboratorium menunjukkan senyawa ini
dapat menyebabkan mutasi gen pada beberapa jenis bakteri, di antaranya E
coli, salmonella dan listeria. Dikhawatirkan mutasi itu akan membuat
pengobatan infeksi menjadi tidak efektif.
Selain hal diatas penelitian -penelitian sebelumnya tentang efek sabun anti bakteri juga sudah banyak dilakukan dan hasilnya mengatakan ;
Selain hal diatas penelitian -penelitian sebelumnya tentang efek sabun anti bakteri juga sudah banyak dilakukan dan hasilnya mengatakan ;
- Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa sabun antibakteri yang mengandung Triclosan dan Triclocarban diduga dapat merusak organ reproduksi, menurunkan kualitas sperma, sertaproduksi tiroid dan hormon seks. Kedua zat tersebut telah dikaitkan dengan gangguan endokrin, dengan dampak potensial yang merugikan perkembangan seksual dan saraf.
- Triclosan juga sering dipakai dalam pasta gigi dan kosmetik. Bahkan saat pertama kali ditemukan 50 tahun lalu, senyawa ini juga digunakan untuk membersihkan permukaan kulit saat operasi. Dan Penelitian lain menemukan bahwa kandungan triclosan pada pasta gigi yang seharusnya dapat mencegah pertumbuhan bakteri, malah dapat menyebabkan kuman-kuman makin kebal terhadap antibiotik. Yang diperkuat dari Penelitian laboratorium menunjukkan senyawa ini dapat menyebabkan mutasi gen pada beberapa jenis bakteri, di antaranya E coli, salmonella dan listeria. Sehingga dikhawatirkan mutasi itu akan membuat pengobatan infeksi menjadi tidak efektif.
Jadi pilihan terbaik adalah gunakan
sabun tanpa zat antimikroba atau gunakan hand sanitizer yang mengandung
alkohol sebagai pembersih.
Ditulis oleh Fahmi Arif
Sumber : http://www.alhamsyah.com/blog/kesehatan/penggunaan-sabun-antimikroba-triclosan-dan-bahayanya.html, Sumber :http://www.dokterumum.net/article/bahaya-pencemaran-lingkungan.html
http://gums-kesling.blogspot.com/2011/03/sabun-antibakteri-dapat-berbahaya-bagi.html, http://herrysusant.wordpress.com/2010/11/23/sabun-antibakteri-dan-bahaya-bagi-kehidupan-lingkungan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar