Tumbuhan adalah
salah satu makhluk hidup yang ada di dunia. Tumbuhan selalu identik dengan
pohon. Eksistensinya ada di dunia ini adalah sebagai penyeimbang kehidupan yang
ada. Peran pentingnya ini dikarenakan tumbuhan adalah satu- satunya makhluk
hidup yang ada di dunia sebagai makhluk yang memproduksi oksigen. Oksigen adalah
gas yang sangat penting dalam keberlangsungan makhluk hidup di dunia ini. Planet
bumi adalah planet yang memiliki gas oksigen yang paling banyak didalam keluarga
galaksi Bima Sakti. Hampir 70% gas yang berada di bumi adalah oksigen, dan
sisanya adalah campuran dari berbagai macam gas seperti hydrogen, nitrogen dan
karbon dioksida.
Karena sebagai
makhluk yang memproduksi oksigen, tumbuhan adalah makhluk yang sangat vital
bagi kehidupan di dunia ini. Dalam proses produksinya, sebuah pohon memerlukan
beberapa syarat yang diantaranya adalah sinar matahari, air, karbon dioksida. Ketiga
bahan- bahan dasar tersebut diolah menjadi oksigen didalam sebuah daun. Dan karena
membutuhkan sinar matahari, fotosintesis (proses memproduksi oksigen) dilakukan
pada siang hari. Inilah mengapa ketika disiang yang panas dan terik terasa
sejuk ketika kita duduk dibawah pohon yang lebat. Dikarenakan oksigen yang
dikeluarkan pohon tersebut tersebar di area pepohonan sehingga mengakibatkan
udara yang panas menjadi sejuk.
Banyaknya penggundulan
hutan yang terjadi membuat semakin menipisnya cadangan oksigen yang ada di
bumi. Walaupun penggundulan memiliki syarat dan ketentuan yang diatur dalam
pelaksanaannya, namun tetap ada saja penggundulan hutan tempat pohon- pohon
berada terjadi secara liar atau tanpa sepengetahuan pemerintahan yang
bersangkutan. Penebangan hutan secara liar ini menimbulkan berbagai macam
permasalahan yang terjadi kemudian. Diantaranya adalah meningkatnya suhu bumi
dan berkurangnya cadangan air yang ada.
Apa hubungannya
panas bumi dengan penebangan pohon? Salah satu hal yang mengakibatkan sejuknya
udara disebuah tempat adalah karena banyaknya pohon yang tertanam ditempat
tersebut, hal itu karena pohon- pohon tersebut selalu memproduksi oksigen. Tetapi
manakala pohon- pohon semakin banyak ditebang, maka oksigen yang diproduksipun
akan semakin sedikit. Dan karena sedikitnya oksigen, yang terjadi kemudian
adalah akan semakin banyaknya gas karbon dioksida yang membawa hawa panas.
Berkurangnya
cadangan air juga sangat berpengaruh kepada banyaknya pohon yang tertanam
disebuah tempat. Seperti dijelaskan diatas, proses fotosintesis selalu
membutuhkan air. Hal ini mengakibatkan sebuah pohon akan selalu menyimpan air
didalam akarnya guna memenuhi kebutuhan dalam proses fotosintesisnya tersebut. Sehingga
mana kala banyaknya pohon yang terdapat disebuah tempat selalu mengindikasikan
bahwa tempat tersebut memiliki cadangan air yang cukup didalam tanah sebagai
media tanamnya. Ketika pohon- pohon ditebang dan banyak air yang jatuh kebumi
seperti ketika hujan turun, sebuah tempat yang mengalami pengundulan tidak
mempunyai sarana lagi sebagai penyerap air. Sehingga air yang turun selalu
terus mengalir menuju tempat terendah. Dan dalam proses pengalirannya tersebut,
tidak jarang air membawa serta berbagai macam benda yang memiliki massa lebih
rendah dari massanya. Tidak terkecuali tanah dan batang sebuah pohon. Jika pengundulan
ini terjadi disebuah tempat yang tinggi seperti gunung, bukan sebuah hal yang
mustahil jika kaki gunung tersebut akan mengalami kebanjiran dan tidak jarang
akan mengalami kelongsoran.
Dalam dunia
Islam, pohon dikenal sebagai gambaran dari seorang muslim. Muslim yang memiliki
keimanan dan ketakwaan yang tebal digambarkan sebagai pohon yang baik,
sedangkan muslim yang memiliki tingkat keimanan dan ketakwaan yang minim
digambarkan sebagai pohon yang buruk. Dengan jelas Tuhan menuliskan: “Tidakkah
engaku perhatikan bahwasanya Allah telah membuat sebuah perumpamaan kalimat
yang baik seperti pohon yang baik, akarnya kuat dan cabangnya menjulang ke
langit, pohon itu menghasilkan buahnya setiap waktu dengan seizing Tuhannya. Dan
Allah membuat perumpamaan itu untuk manusia agar mereka selalu ingat. Dan perumpamaan
kalimat yang buruk seperti pohon yang buruk, yang telah dicabut akar- akarnya
dari permukaan bumi; tidak dapat tetap tegak sedikitpun” (Ibrahim 14: 24-26).
Seperti kita
tahu bersama bahwa pohon memiliki bagian- bagian yang sangat penting seperti
akar, batang, dan buah, yang mana hampir semua bagian- bagian tersebut dapat
digunakan oleh manusia. Dalam pernyataan Tuhan disurat Ibrahim diatas,
menjelaskan bahwa perkataan yang baik seperti pohon yang baik. Jika kita
berbicara mengenai perkataan, pernyataan yang akan timbul dikemudian adalah ‘apa
dasaran seseorang berkata seperti itu?’, ‘bagaimana aktualisasi tentang yang
dikatakannya tersebut?’, dan ‘apa hasil yang akan dia dapatkan karena
mengatakan hal tersebut?’.Dasaran pemikiran seseorang sama seperti akar sebuah
pohon. Yang mana akar juga sebagai dasaran sebuah pohon. Kita sering
mendapatkan pernyataan bahwa seseorang kuat adalah karena pemikirannya yang
kuat dan tegar, sama seperti pohon yang kuat dikarenakan akarnya yang kuat. Aktualisasi
yang dimaksudkan diatas sama halnya dengan batang yang ada pada setiap pohon. Aktualisasi
adalah langkah lebih lanjut seseorang dalam mendapatkan sesuatu yang berdasar
kepada pemikiran. Jika pemikirannya kuat, maka aktualisasinya pun akan kuat
karena ditopang oleh pola pikirnya yang kuat. Batangpun sama halnya dengan
aktualisasi. Jika akar yang menopang sebuah pohon adalah akar yang kuat, maka
batangnya pun akan kuat pula. Dan jika kita membicarakan hasil, sama halnya
dengan buah. Karena kedua- duanya adalah titik akhir yang ingin dicapai dari
kesemuanya. Jika pola pikir dan aktualisasinya kuat dan maksimal, maka hasil
yang didapatkan pun akan maksimal. Sama seperti jika akar dan batang sebuah
pohon itu kuat, maka buahnyapun akan memuaskan sang pemakannya.
Jika dicermati
lebih lanjut dari ayat diatas, pohon diisyaratkan sebagai manusia yang
pandai. Karena seperti yang dapat
dilihat didunia nyata bahwa orang yang pandai selalu membanggakan orang- orang
yang ada disekelilingnya termasuk keluarga tempatnya tumbuh. Sama seperti pohon
yang baik yang menjadi kebanggaan pemiliknya karena selalu memberikan buahnya
setiap waktu.
Dari pernyataan
diatas dapat dikatakan bahwa orang yang pandai adalah sebagai penyeimbang
kehidupan yang ada di bumi ini. Jika orang
pandai dimusnahkan, seperti penggundulan hutan, maka akan terjadi berbagai
macam ketidak seimbangan dalam kehidupan. Tidak sama dengan pohon yang
dimusnahkan dengan penebangan, orang yang pandai biasanya dimusnahkan dengan
ditutupnya kemungkinan untuk berkembang. Dan jika tidak ada lagi kemungkinan
untuk berkembang, maka berbagai macam kemungkinan negatife pun akan muncul
seperti akan semakin banyaknya kebohongan moral yang dilakukan didalam
masyarakat. Efek dari kebohongan ini adalah mudah terhasutnya masyarakat kepada
sesuatu hal tanpa memikirkannya lebih lanjut. Dan tidak jarang hasutan selalu
berakibat kepada perselisihan, perpecahan bahkan berbagai tindak kriminal.
Banyaknya
pembatasan yang dihadapi oleh orang- orang pandai semakin menambah luasnya
orang- orang bodoh yang ada. Karena jika orang pandai tidak ada maka tidak akan
ada yang dapat membongkar berbagai macam kebohongan yang ditujukan untuk menipu
masyarakat oleh sebuah golongan untuk mecapai sebuah tujuan tertentu. Karena orang
yang pandai selalu menggunakan kemampuan berfikirnya sedangkan orang yang bodoh
selalu menggunakan fisiknya dalam menyelesaikan sebuah permasalahan. Hal inilah
kenapa sebuah kelompok masyarakat mudah dipecah dan mudah dicerai berai karena
masyarakat tersebut tidak menggunakan kemampuan otaknya dalam memspesifikasi
dan mengklarifikasi sebuah permasalahan.
Sebuah pertanyaan
muncul tentang proses fotosintesis. Jika pohon itu adalah diisyaratkan sebagai
orang yang pandai, lalu bagaimana orang yang pandai tersebut berfotosintesis
seperti pohon yang berfotosintesis? Apa yang dihasilkan? Jika kita lihat kembali
pernyataan yang ada di atas, pohon membutuhkan syarat- syarat tertentu dalam
melakukan proses fotositesis seperti karbon dioksida, air, dan sinar matahari. Lalu
bagaimana dengan manusia? Jika mengikuti arahan dalam memecahkan sebuah
permasalah yang jelaskan Tuhan dalam ayat diatas, maka pemecahannya adalah
menganggap semua hal yang ada sebagai sebuah perumpamaan. Seperti karbon
dioksida yang diperumpamakan seperti keluh kesah masyarakat akan sebuah permasalah
yang sedang terjadi. Menurut sifat, karbon dioksida adalah sebuah gas yang
sudah tidak terpakai dan dibuang. Sama halnya dengan keluh kesah masyarakat
yang ada, karena keluh kesah tersebut hanya menjadi sesuatu yang dibuang yang hanya berlangsung
sesaat dan kemudian hilang. Air diartikan sebagai ilmu. Hal tersebut
dikarenakan air adalah sesuatu yang bersifat penting dalam kehidupan ini, dan
karena air adalah sebuah zat yang dapat menghidupkan dan mambuat sebuah
kehidupan berjalan. Sinar matahari sebagai arahan. Hal tersebut dikarenakan
sinar matahari adalah sebuah pancaran yang selalu memberi cahaya tentang
keadaan sekitar. Hal tersebut sama seperti arahan yang diberikan yang selalu
memberikan seseorang sebuah pencerahan tentang sebuah masalah yang hendak
dihadapinya.
Jika kesemua
bahan tersebut diolah menjadi satu, maka akan terciptalah sebuah pemikiran yang
baru yang jika dijajarkan, menjadi keluh
kesah masyarakat dalam menyikapi sebuah permasalahan jika dihadapi dengan ilmu
yang ada dan disertakan dengan arahan yang diberikan oleh seorang pimbina
tentang permasalahan tersebut, maka akan terciptalah sebuah pemikiran baru yang
menjadi asa bagi masyarakat. Sama seperti oksigen yang menjadi asa untuk hidup
bagi semua makhluk yang menghirupnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar