Selasa, September 24, 2019

Hari /Tanggal : Selasa / 24 September 2019
Materi

Pembelajaran Berbasis Multikultural

Pembelajaran multikultural adalah kebijakan dalam praktik pendidikan dalam mengakui, menerima dan menegaskan perbedaan dan persamaan manusia yang dikaitkan dengan gender, ras, dan kelas (Sleeter and Grant, 1988). Pendidikan multikultural merupakan strategi pendidikan yang memanfaatkan keberagaman latar belalang kebudayaan dari pada siswa sebagai salah satu kekuatan untuk membentuk sikap multikultural. Strategi ini sangat bermanfaat, sekurang-kurangnya bagi sekolah sebagai lembaga pendidikan dapat membentuk pemahaman bersa atas konsep kebudayaan, perbedaan budaya, keseimbangan, dan demokrasi dalam arti luas.

Tujuan pendidikan dengan berbasis multikultural dapat diidentifikasi:
1) untuk memfungsikan peranan sekolah dalam memandang keberadaan siswa beraneka ragam
2) untuk membantu siswa dalam membangun perlakuan yang positif terhadap perbedaan kultural, ras, etnik, kelompok keagamaan
3) memberikan ketahanan siswa dengan cara mengajar mereka dalam mengambil keputusan dan keterampilan sosialnya
4) untuk membantu siswa dalm membangun ketergantungan lintas budaya dan memberi gambaran positif kepada mereka mengenai perbedaan kelompok.

Rasional tentang pentingnya pendidikan multikultural, karena strategi inj dipandang memiliki keutamaan, terutama dalam:
1) memberikan terobosan baru pembelajaran yang mampu meningkatkan empati dan memgurangi prasangka siswa sehingga tercipta manusia antar budaya yang mampu menyelesaikan konflik dengan tanpa kekerasan
2) menerapkan pendekatan dan strategi pembelajaran yang potensial dalam mengedepankan proses interaksi sosial dan memiliki kandungan afeksi yang kuat
3) model pembelajaran multikultural membantu guru dalam mengelola proses pembelajaran menjadi lebih efisien dan efektif, terutama memberikan kemampuan siswa dalam membangun kolaboratif dan memiliki komitmen nilai yang tinggi dalam kehidupan masyarakat yang serba majemuk
4) memberikan kontribusi bagi bangsa Indonesia dalam penyelesaian dan mengelola konflik yang bernuansa SARA yang timbul di masyarakat dengan cara meningkatkan empati dan mengurangi prasangka.

Melalui pembelajaran multikultural, subyek belajar dapat mencapai kesuksesan dalam mengurangi prasangka dam diskriminasi. Dengan kata lain, variabel sekolah terbentuk dimana besar kelompok rasial dan etnis yang memiliki pengalaman dan hak yang sama dalam proses pendidikan. Pelajar mampu mengebangkan keterampilannya dalam memutuskan sesuatu secara bijak. Mereka menjadi individu yang mampu mengatur dirinya sendiri dan merefleksi kehidupan untuk bertindak secara aktif. Seharusnya guru memgetahui bagaimana berprilaku terhadap para pelajar yang bermacam-macam kulturnya di dalam kelas. Mereka mengetahui perbedaan nilai-nilai dan kultur dan bentuk-bentuk perilaku yang beraneka ragam.



SEKIAN DAN TERIMA KASIH... 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar