Hari / Tanggal : Selasa / 01 Oktober 2019
Kelas : IV
Semester : 1 (Satu)
Materi
Kelas : IV
Semester : 1 (Satu)
Materi
PERUBAHAN KENAMPAKAN BUMI DAN BENDA LANGIT
Perubahan Kenampakan Bumi disebabkan
- Peristiwa alam
- Perubahan daratan yang disebabkan oleh air
Contoh : pengaruh pasang surut air laut
- Perubahan daratan yang disebabkan oleh erosi
- Perubahan daratan yang disebabkan oleh angin (deflasi)
- Tindakan manusia
Contoh: kebakaran hutan.
- Pengaruh Pasang Surut Air Laut
(a) Permukaan air laut ketika pasang,
(b) permukaan air laut ketika surut.
Penyebab utama peristiwa pasang dan surut adalah gaya gravitasi bulan pada bumi.
Manfaat peristiwa pasang surut air laut
- Sebagai sarana berlabuh dan berlayar kapal pada dermaga yang agak dangkal.
- Untuk bahan membuat garam.
Saat terjadi pasang, air laut mengisi petak- petak tempat pembuatan garam. Setelah surut, air laut yang mengandung garam tertinggal dalam petak-petak tersebut.
- Untuk lahan persawahan pasang surut.
Di persawahan tersebut digali saluran untuk menampung air laut sewaktu terjadi pasang.
- Untuk pembangkit listrik tenaga pasang
Beda ketinggian antara pasang dan surut menghasilkan energi potensial yang dapat diubah menjadi energi untuk menggerakkan generator.
- Pengaruh Kebakaran Hutan
Penyebab kebakaran hutan:
- Bergesekannya daun atau ranting yang kering pada musim kemarau
- Membuang puntung rokok
- Meninggalkan perapian yang masih menyala di hutan
- Pembakaran hutan dengan tujuan untuk membuka lahan pertanian
Kebakaran hutan dapat memengaruhi bentuk daratan. Daratan yang pada mulanya menghijau karena ditumbuhi pepohonan akan menjadi hitam kelam karena bekas-bekas kebakaran.
Perubahan Kenampakan Langit
Kenampakan langit yang umumnya dapat diamati dari bumi adalah bintang, matahari, dan bulan.
- Kenampakan Bintang
Sebenarnya, bintang bersinar setiap saat. Namun, karena letaknya sangat jauh, lebih jauh daripada letak matahari, maka cahaya bintang pada siang hari kalah kuat dengan cahaya matahari. Oleh karena itu, bintang tidak terlihat di siang hari.
Bintang tersusun dari gas yang amat panas. Bintang melepaskan cahaya dan panas seperti matahari. Suhu permukaan bintang antara 3.000oC – 5.000oC. Bintang yang paling panas tampak berwarna biru, sedangkan bintang yang bersuhu rendah tampak berwarna merah.
Bintang termasuk benda langit yang dapat mengeluarkan cahaya sendiri. Di alam semesta terdapat banyak sekali kumpulan bintang (gugusan bintang). Gugusan bintang disebut galaksi. Setiap galaksi terdiri atas berjuta-juta bintang.
Bintang-bintang yang saling berdekatan digabungkann sehingga terbentuk suatu susunan yang dinamakan rasi bintang. Beberapa rasi bintang antara lain sebagai berikut:
1. Rasi Bintang Layang-Layang (Pari)
Kita dapat melihat rasi bintang layang-layang ketika memandang langit sebelah selatan. Rasi bintang ini biasanya digunakan untuk menunjukkan arah selatan.
2. Rasi Bintang Kalajengking
3. Rasi Bintang Biduk
Rasi bintang biduk disebut juga rasi bintang beruang besar. Kita dapat melihat rasi bintang ini ketika memandang langit sebelah utara.
4. Rasi Bintang Waluku
Kita dapa melihat rasi bintang waluku ketika memandang langit di sore hari di antara sebelah timur dan barat. Rasi bintang ini dijadikan petunjuk untuk memulai bercocok tanam.
Kenampakan Matahari
Matahari termasuk salah satu contoh bintang karena dapat menghasilkan cahaya sendiri. Matahari merupakan bola gas yang sangat panas serta berukuran sangat besar. Matahari adalah bintang yang paling terang bila dilihat dari bumi. Hal ini disebabkan jaraknya paling dekat dengan bumi.
Kita tidak boleh memandang matahari secara langsung. Mengapa? Karena akan merusak mata, bahkan dapat menimbulkan kebutaan.
Negara kita termasuk negara tropis. Artinya, matahari terbit setiap hari. Matahari terbit dari arah timur dan terbenam di arah barat. Di Indonesia bagian timur, matahari akan terbit lebih dulu daripada di Indonesia bagian tengah dan Indonesia bagian barat.
Kenampakan Bulan
- Pada kedudukan 1, bulan terletak di antara matahari dan bumi. Akibatnya, permukaan bulan yang mendapat sinar matahari membelakangi bumi. Sehingga kita tidak dapat melihat Bulan. Kedudukan ini disebut bulan baru atau bulan
- Pada kedudukan 2, separuh bagian bulan yang menghadap bumi kira-kira hanya seperempatnya yang terkena sinar Akibatnya, kita melihat bulan sabit.
- Pada kedudukan 3, bulan bergeser hingga kedudukannya terhadap matahari dan bumi membentuk sudut 90°. Dari separuh bagian bulan yang menghadap Bumi, hanya seperempat bagian bulan yang terkena sinar matahari. Sehingga bentuk bulan yang terlihat adalah setengah Kedudukan ini disebut bulan separuh.
- Pada kedudukan 4, dari separuh bagian bulan yang menghadap bumi kira-kira tiga perempatnya terkena sinar Akibatnya, kita melihat bulan cembung.
- Pada kedudukan 5, separuh permukaan bulan memantulkan cahaya matahari ke bumi. Akibatnya, kita melihat bulan purnama yang terjadi pada hari ke-14 atau ke-15 setiap bulan dari tahun
Tidak ada komentar:
Posting Komentar