Hari / Tanggal : Jum'at / 31 Januari 2019
Kelas : IV
Tema 1 : Indahnya Kebersamaan
Subtema 2 : Kebersamaan dalam Keberagaman
Telinga merupakan salah satu panca indera. Kita mendengar bunyi dengan telinga. Telinga juga berfungsi sebagai alat keseimbangan tubuh. Telinga terbagi menjadi 3 yaitu telinga luar, telinga tengah dan telinga dalam. Berikut bagian-bagian telinga beserta fungsi-fungsinya:
Telinga luar (outer ear)
Bagian telinga ini terbentuk dari auricula (daun telinga) dan kanal pendengaran eksternal (liang telinga atau ear canal). Auricula terbentuk oleh tulang rawan elastis yang melekat erat pada kulit yang miring. Ini berfungsi untuk menangkap suara dan melokalisasi suara. Bagian auricula membentuk cekungan yang disebut concha dan bagian pinggirannya dinamakan heliks.
Bagian daun telinga terdiri dari:
- Heliks
- Spiral
- Antiheliks
- Fosa skafoid
- Fosa segitiga
- Crura antiheliks
- Antitragus
- Lobule
- Tragus
Liang telinga (ear canal) dibentuk oleh tulang rawan dan tulang temporal. Ukurannya sekitar 4 cm dari tragus ke membran timpani (tympanic membrane) yang juga disebut sebagai gendang telinga dan melengkung membentuk huruf S. Lengkungan tersebut berguna untuk mencegah benda asing mencapai membran timpani. Terdapat kondil mandibula di bagian depan tulang liang telinga dan sel udara mastoid di bagian ujungnya.
Ada beberapa saraf sensori di bagian telinga luar, seperti saraf aurikular, saraf oksipital, saraf ariculotemporal, dan cabang aurikular saraf fagus (saraf arnold).
Telinga tengah (middle ear)
Fungsi telinga bagian ini adalah menghantarkan suara yang telah dikumpulkan auricula ke telinga bagian dalam. Bagian telinga ini memanjang dari rongga ke membran timpani ke jendela oval yang terdiri dari tulang malleus, incus, dan stapes dan banyak dinding yang rumit. Misalnya dinding lateral, dinding medial, dinding tagmental, dan dinding jugularis.
Membran timpani berbentuk tipis dan semi transparan yang memisahkan telinga luar dengan telinga tengah yang terdiri dari pars flaccida dan pars tensa. Manubrium malleus melekat kuat pada membran timpani dengan bentuk cekungan yang disebut umbo. Bagian yang lebih tinggi dari umbo inilah yang disebut dengan flaccida pars dan sisanya disebut dengan pars tensa.
Ada tiga saraf sensori pada membra timpani, yaitu saraf auriculotemporal, saraf arnold, dan cabang saraf timpanik. Pada permukaan dalam membran timpani terdapat rantai tulang yang bergerak disebut ossicles, yaitu malleus (palu), incus (landasan), stapes (sanggurdi). Unsur-unsur tulang ini berfungsi untuk menghantarkan dan memperkuat gelombang suara hingga 10 kali lebih kuat dari udara ke perilymph telinga dalam.
Selain itu, terdapat saluran eustachius yang menghubungkan telinga tengah dengan bagian hulu kerongkongan dan hidung (nasofaring). Fungsinya untuk menyamakan tekanan udara dengan gerakan buka tutup. Otot penting yang terdapat di telinga tengah meliputi otot stapedius dan tendon tensor tympani.
Bagian horizontal saraf wajah melintasi rongga timpani. Oleh karena itu, bila terjadi kelumpuhan pada saraf atau otot wajah akan menyebabkan ketajaman suara terhalang dan kerusakan pada telinga bagian dalam.
Telinga bagian dalam (inner ear)
Bagian telinga ini disebut dengan rongga labirin yang berfungsi membantu keseimbangan dan menyalurkan suara ke sistem saraf pusat. Rongga ini terbentuk dari labirin osseus, yaitu rangkaian tulang temporal dan labirin membran (kantung dan saluran membran). Labirin membran juga memiliki komponen koklea, vestibular, dan semisirkular (setengah lingkaran).
Koklea (cohclea) adalah organ penting pada teling dalam yang berbentuk cangkang siput. Bentuknya seperti tabung yang membengkok ke arah belakang sejauh 2,5 lingkaran dengan bentuk kerucut di ujungnya. Bagian ini memiliki tiga bilik, yaitu skala vertibuli, saluran koklear, dan skala timpani. Pada koklea ini, terdapat organ korti yang berfungsi mengubah gelombang suara menjadi impuls saraf.
Vestibuli merupakan bagian penghubung antara koklea dan saluran semisirkular. Ini terdiri dari sakula dan utrikula, yaitu sel rambut yang menjaga keseimbangan posisi kepala terhadap gaya gravitasi pada saat tubuh dalam keadaan diam.
Sementara semisirkular adalah saluran setengah lingkaran dari tiga saluran berbeda, yaitu kanalis semisirkularis horizontal, kanalis semisirkularis vertikal atas, dan kanalis semisirkularis vertikal belakang yang berisi ampula. Ini berfungsi untuk menentukan kesadaran posisi kepala saat terjadi gerakan rotasi atau memutar.
B. Kepekaan Telinga Sebagai Indra Pendengar
Telinga manusia dapat mendengar baunyi dengan frekuensi 20-20.000 Hz. Kemampuan mendengar setiap orang berbeda. Hali itu dipengaruhi oleh faktor usia dan kesehatan telinga. Orang yang telah lanjut usia biasanya kemampuan pendengarannya akan berkurang.
C. Memelihara Kesehatan Telinga
Telinga perlu dirawat kebersihannya agar tetap sehat. Berikut ini adalah cara merawat teinga:
1. Bersihkan telinga bagian luar secara teratur menggunakan air hangat.
2. Jangan mengorek-ngorek telinga karena dapat mendorong kotoran lebih dalam.dan kotoran semakin menumpuk
3. Jika kamu mendengar bunyi terlalu keras, segera tutup kedua lubang telinga agar gendang telinga tidak rusak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar