Sebagian dari kalian mungkin telah cukup familiar dengan mikroskop. Mikroskop merupakan alat yang digunakan untuk melihat objek yang terlalu kecil untuk dilihat secara kasat mata. Biasanya ini akan kita temukan di hampir seluruh laboratorium. Tugasnya ya itu tadi, untuk dapat mengamati organisme berukuran kecil (mikroskopis).
Berdasarkan sumber cahayanya, mikroskop dibagi menjadi dua, yaitu, mikroskop cahaya dan mikroskop elektron. Mikroskop cahaya sendiri dibagi lagi menjadi dua kelompok besar, yaitu berdasarkan kegiatan pengamatan dan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan.
Berdasarkan kegiatan pengamatannya, mikroskop cahaya dibedakan menjadi mikroskop diseksi untuk mengamati bagian permukaan dan mikroskop monokuler dan binokuler untuk mengamati bagian dalam sel. Sementara berdasarkan kerumitan kegiatan pengamatan yang dilakukan, mikroskop dibagi menjadi 2 bagian, yaitu mikroskop sederhana (yang umumnya digunakan pelajar) dan mikroskop riset (mikroskop dark-field, fluoresens, fase kontras, Nomarski DIC, dan konfokal).
Bicara mengenai struktur mikroskop, ada beberapa bagian dari alat ini yang perlu kita ketahui. Secara garis besar, ini terbagi ke dalam dua bagian utama, yakni bagian optik dan bagian non-optik. Nah, mana yang termasuk ke dalam bagian optik dan mana yang non-optik? Berikut penjelasannya.
Bagian Optik
Bagian optik dari mikroskop terdiri dari lensa onjektif dan lensa okuler. Lensa objektif berfungsi untuk memperbesar bayangan benda, sedangkan Lensa Okuler adalah lensa yang letaknya dekat dengan mata pengamat.
Selain itu, ada juga Revolver yang merupakan tempat menempelnya lensa objektif. Revolver berfungsi untuk mengganti perbesaran lensa objektif.
Bagian Non-optik
Bagian non-optik pada mikroskop meliputi diafragma, kondensor, mikrometer, makrometer, lengan mikroskop, cermin, meja benda, penjepit kaca objek (preparat), serta kaki dan lengan mikroskop.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar