Rabu, September 05, 2012
"Dan kamu lihat gunung-gunung itu, kamu sangka dia tetap di tempatnya, padahal iaberjalan sebagai jalannya awan." [QS 27:88]
14 abad lampau seluruh manusia menyangka gunung itu diam tidak bergerak. Namundalam Al Qur’an disebutkan gunung itu bergerak.Gerakan gunung-gunung ini disebabkan oleh gerakan kerak bumi tempat mereka berada.Kerak bumi ini seperti mengapung di atas lapisan magma yang lebih rapat. Pada awal abadke-20, untuk pertama kalinya dalam sejarah, seorang ilmuwan Jerman bernama AlfredWegener
mengemukakan bahwa benua-benua pada permukaan bumi menyatu pada masa-masa awal bumi, namun kemudian bergeser ke arah yang berbeda-beda sehingga terpisah ketika mereka bergerak saling menjauhi.Para ahli geologi memahami kebenaran pernyataan Wegener baru pada tahun 1980, yakni50 tahun setelah kematiannya. Sebagaimana pernah dikemukakan oleh Wegener dalam sebuah tulisan yang terbit tahun 1915, sekitar 500 juta tahun lalu seluruh tanah daratan yang ada di permukaan bumi awalnya adalah satu kesatuan yang dinamakan Pangaea.Daratan ini terletak di kutub selatan.
Sekitar 180 juta tahun lalu, Pangaea terbelah menjadi dua bagian yang masing-masingnya bergerak ke arah yang berbeda. Salah satu daratan atau benua raksasa ini adalah Gondwanaland, yang meliputi Afrika, Australia, Antartika dan India. Benua raksasa kedua adalah Laurasia, yang terdiri dari Eropa, Amerika Utara dan Asia, kecuali India. Selama150 tahun setelah pemisahan ini, Gondwanaland dan Laurasia terbagi menjadi daratan-daratan yang lebih kecil.Benua-benua yang terbentuk menyusul terbelahnya Pangaea telah bergerak pada permukaan Bumi secara terus-menerus sejauh beberapa sentimeter per tahun. Peristiwa ini juga menyebabkan perubahan perbandingan luas antara wilayah daratan dan lautan diBumi.Pergerakan kerak Bumi ini diketemukan setelah penelitian geologi yang dilakukan di awal abad ke-20. Para ilmuwan menjelaskan peristiwa ini sebagaimana berikut:Kerak dan bagian terluar dari magma, dengan ketebalan sekitar 100 km, terbagi atas lapisan-lapisan yang disebut lempengan. Terdapat enam lempengan utama, dan beberapa lempengan kecil. Menurut teori yang disebut lempeng tektonik, lempengan-lempengan inibergerak pada permukaan bumi, membawa benua dan dasar lautan bersamanya.Pergerakan benua telah diukur dan berkecepatan 1 hingga 5 cm per tahun. Lempengan-lempengan tersebut terus-menerus bergerak, dan menghasilkan perubahan pada geografibumi secara perlahan. Setiap tahun, misalnya, Samudera Atlantic menjadi sedikit lebihlebar. (Carolyn Sheets, Robert Gardner, Samuel F. Howe; General Science, Allyn andBacon Inc. Newton, Massachusetts, 1985, s. 30)Ada hal sangat penting yang perlu dikemukakan di sini: dalam ayat tersebut Allah telah menyebut tentang gerakan gunung sebagaimana mengapungnya perjalanan awan. (Kini,Ilmuwan modern juga menggunakan istilah "Continental Drift " atau "gerakan mengapungdari benua" untuk gerakan ini. (National Geographic Society, Powers of Nature,Washington D.C., 1978, s.12-13)Tidak dipertanyakan lagi, adalah salah satu kejaiban Al Qur’an bahwa fakta ilmiah ini, yangbaru-baru saja ditemukan oleh para ilmuwan, telah dinyatakan dalam Al Qur’an.
Pada zaman Nabi pengetahuan tentang angin yang mengawinkan benang sari dan putikdari tumbuhan belum dikenal. Namun sekarang itu merupakan pengetahuan yang umum.
"Dan Kami telah meniupkan angin untuk mengawinkan dan Kami turunkan hujan darilangit lalu Kami beri minum kamu dengan air itu dan sekali kali bukanlah kamu yangmenyimpannya." (Al Qur'an, 15:22)d. Ramalan Kemenangan Romawi atas Persia"Alif, Lam, Mim.Telah dikalahkan bangsa Romawi, di negeri yang terdekat danmereka sesudah dikalahkan itu akan menang, dalam beberapa tahun (lagi).Bagi Allah-lah urusan sebelum dan sesudah (mereka menang)." (Al Qur'an, 30:1-4)
Ayat-ayat ini diturunkan kira-kira pada tahun 620 Masehi, hampir tujuh tahun setelahkekalahan hebat Bizantium Kristen di tangan bangsa Persia, ketika Bizantium kehilanganYerusalem. Kemudian diriwayatkan dalam ayat ini bahwa Bizantium dalam waktu dekatmenang. Padahal, Bizantium waktu itu telah menderita kekalahan sedemikian hebat hingganampaknya mustahil baginya untuk mempertahankan keberadaannya sekalipun, apalagi merebut kemenangan kembali.Tidak hanya bangsa Persia, tapi juga bangsa Avar, Slavia, dan Lombard menjadi ancaman serius bagi Kekaisaran Bizantium. Bangsa Avar telah datang hingga mencapai dinding batas Konstantinopel. Kaisar Bizantium, Heraklius, telah memerintahkan agar emas dan perak yang ada di dalam gereja dilebur dan dijadikan uang untuk membiayai pasukanperang. Banyak gubernur memberontak melawan Kaisar Heraklius dan dan Kekaisaran tersebut berada pada titik keruntuhan. Mesopotamia, Cilicia, Syria, Palestina, Mesir danArmenia, yang semula dikuasai oleh Bizantium, diserbu oleh bangsa Persia. (WarrenTreadgold, A History of the Byzantine State and Society, Stanford University Press, 1997,s. 287-299.)Ternyata sesuai dengan firman Allah dalam Al Qur’an, beberapa tahun kemudian bangsa
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar