Berikut ini adalah beberapa cara yang 
dapat dipakai untuk menumbuhkan pembelajaran matematika yang efektif. 
Mengajar matematika kepada siswa bukanlah memberikan segala informasi 
yang guru ketahui kepada siswa, melainkan mengarahkan pemikiran mereka 
sehingga mereka menemukan konsep matemataika dengan kemampuan 
intelektualnya sendiri seperti yang diharapkan. Caranya? Sering 
mengajukan beberapa pertanyaan kritis dan memancing kepada siswa 
sehingga mereka mengerti sebab dan akibat dari konsep matematika yang 
mereka pelajari. Seperti misalnya, “Apakah Kamu mencoba dengan cara 
ini?” “Apa yang akan terjadi jika ada ini ?”,”apakah ini cara 
satu-satunya yang bisa dilakukan?”, “mengapa kita gunakan ini, bukan 
yang lain?”, dll.
Adapun cara kreatif dan efektif dalam mengajar matematika yang lain adalah sbb :
1. DramatisasiAjaklah semua siswa di kelas untuk merasakan apa yang kita ajarkan. Misalnya ketika anda menjelaskan konsep kubus atau balok, anda dapat membawa mereka untuk merasakan bahwa ruang kelas mereka adalah contoh balok dan saat ini mereka sedang ada di dalamnya.
2. Pemanfaatan Anggota Tubuh
Untuk membawa siswa SD kedalam masalah 
matematika bukan suatu yang sulit. Anda dapat meminta kepada mereka 
untuk menunjukkan berapa banyak kaki, tangan, dll. Anda juga dapat 
mengajak siswa untuk menampilkan nomor dengan jari, dimulai dengan 
pertanyaaan sederhana, “Berapa usia Kamu?” Kemudian siswa diminta 
menunjukkan angka yang diminta guru.
3. Permainan
Ini menjadi kunci penting dalam mengajar
 matematika di SD. Mengapa? Karena sesuai dengan dunia anak-anak yang 
masih senang bermain. Melibatkan anak-anak bermain yang memungkinkan 
mereka untuk melakukan matematika dalam berbagai cara, termasuk 
pengurutan, menciptakan bentuk simetris dan bangunan, membuat pola, dan 
sebagainya. Kemudian memperkenalkan permainan jual-beli di toko, 
menunjukkan anak-anak permainan membeli dan menjual mainan atau benda 
kecil lainnya, belajar menghitung, aritmatika, dan konsep uang.
4. Cerita
Seperti halnya membawa siswa pada suatu 
permainan, bercerita menjadi media yang efektif bagi anak-anak yang 
masih duduk di bangku sekolah dasar. Anda dapat bercerita atau 
mendongeng sebuah kisah tertentu yang didalamnya berisi tentag konsep 
matematika. jika memungkinkan, anda juga dapat memodifikasinya dengan 
bantuan beberapa alat peraga, semisal boneka tangan untuk media 
ceritanya. Atau dapat juga menggunakan media untuk memperjelas konsep 
matematikanya.
5. Manfaatkan Kemampuan Otak Kanan Siswa
Otak kanan adalah belahan otak yang 
berkaitan dengan emotional quotient (EQ). Kemampuan berkomunikasi dengan
 orang lain, kemampuan berimajinasi, kemampuan merasakan atau empati dan
 kreativitas. Untuk itu, dalam menggali ide matematika seorang anak, 
kita dapat mengajak mereka berdiskusi. Misalnya seorang anak umur 6 
tahun ditanya begini: “Pikirkan angka terbesar yang kamu tahu, lalu 
tambah angka itu dengan lima. Bayangkan kamu memiliki coklat sejumlah 
angka itu”. “Wah, itu sungguh menyenangkan bukan?”
6. Menggunakan kemampuan pemecahan masalah
Menanyakan anak-anak untuk menjelaskan 
bagaimana mereka mengetahui masalah-masalah seperti mendapatkan hanya 
cukup untuk mereka gunting tabel atau berapa banyak makanan ringan 
mereka perlu jika tamu yang bergabung dengan grup. Mendorong mereka 
untuk menggunakan jari-jari mereka sendiri atau apapun yang mungkin 
berguna untuk memecahkan masalah.
7. Menggunakan berbagai strategi
Bawalah matematika dimanapun di dalam 
kelas, dari menghitung jumlah anak-anak di pagi hari, menghitung meja 
kursi, meminta anak-anak untuk membersihkan barang yang ada nomor 
tertentu, atau membersihkan barang yang berbentuk geometris tertentu 
dsb.
8. Menggunakan teknologi
Cobalah gunakan kamera digital untuk 
memotret hasil kerja anak, permainan dan aktifitas yang dilakukan, dan 
kemudian menggunakan foto untuk diskusi dengan anak-anak, perencanaan 
kurikulum, dan komunikasi dengan orang tua. Gunakan juga teknologi lain,
 seperti komputer secara bijak.
9. Gunakan assessment untuk mengukur penilaian anak-anak belajar matematika
Menggunakan observasi, diskusi dengan 
anak-anak, dan kelompok-kecil untuk kegiatan belajar anak-anak tentang 
matematika dan berpikir untuk membuat keputusan tentang apa yang mungkin
 setiap anak dapat belajar dari pengalaman. Juga mencoba menggunakan 
komputer untuk penilaian menggunakan program secara otomatis.

 
Tidak ada komentar:
Posting Komentar